Saat ini, band yang dikenal menggunaan alat musik tradisional dalam setiap racikan musiknya ini tengah melakukan tur di Eropa dalam sebuah program Siasat Trafficking Europe Tour 2018 di Belanda, Luxembourg, Perancis, dan Jerman pada 1-7 Juli 2018, sebagaimana dilansir oleh laman siasatpartikelir.com. Rubah di Selatan terpilih untuk mewakili kategori Sound Trafficking dalam kompetisi Siasat Trafficking Europe Calling.
Bak sebuah hadiah untuk para penggemarnya, RDS merilis single baru berjudul Rainbow After Rain dengan durasi 4 menit 44 detik. Single terbaru ini dibuka dengan nuansa jawa yang sangat kental yaitu sang vokalis menyanyikan lirik berbahasa Inggris dengan nada sinden jawa, terkait dengan lawatannya ke Eropa akankah RDS berniat mengenalkan lebih dalam budaya musik etnik di Indonesia di kancah dunia melalui karya terbaru mereka ini ? Mengingat karya ini dirilis hanya beberapa hari sebelum RDS berangkat ke Eropa.
Even if all broken things scrumbling your lung
Believe me that you will see
The clearest of dream
there is no light if there is no dark
like there is no rose without thorn
you’ll never feel fit if you never sick
you know after rain comes sunshine
Don’t ask me why if you never say “Hay”
Remember huge winds blow on high hills
Remember this life is just a big wheel
Sometimes we go up, then sometimes we go down
Hold me
See
And let it be
Can you see the light?
Shining so bright
Can you see the light?
Don’t let me see by myself
Can you see the light?
Drawn me up to sky
Can you see the light?
Stars pull off our hands
come to me
I’ll take you deeper than your feet
ever wander
It will make you stronger than ever
come to me
I’ll take you deeper than your feet
ever wander
Band yang beranggotakan Makinda Azkiyah sebagai vokalis, Gilang Wahyu sebagai gitaris, Ahmad Nurroni sebagai perkusi, dan M. Adam sebagai kibor ini sempat mendapat penghargaan oleh UNESCO sebagai band atau musisi dengan karya kreatif. [ifan]