Tidak Ada yang Sia-Sia

Dede Ngadino


PUCUKMERA.ID — Pernah tidak kalian mendengar seseorang berkata, “Percuma kuliah kalau nantinya menganggur juga, buat apa belajar menulis kalau tidak jadi novelis, untuk apa ikut organisasi kalau sudah semester atas, dan pertanyaan lain yang serupa.” Biasanya, perkataan semacam ini muncul dari kaum pesimisme. Mereka menganggap semua hal yang kita lakukan seakan sia-sia belaka

Ya, orang-orang pesimis selalu menganggap apa yang dilakukan itu tidak ada gunanya. Makanya, mereka stuck seperti itu saja, berbeda dengan orang optimis, selalu yakin bahwa keberhasilan akan datang jika diusahakan. Biasanya, kaum pesimisme belum mencoba saja sudah menyimpulkan, seakan-akan sudah dijalani berkali-kali tapi tidak ada hasilnya. Ya, begitulah tabiatnya, maklumi saja.

Maka dari itu, jika kalian bertemu dengan orang tipe ini, baiknya bersikaplah bodo amat dengannya. Kenapa? Ya, iyalah, kalau digubris kita yang akan terpengaruh dengan perkataan yang tidak ada faedahnya itu. Perkataan yang menghambat set goal kita nantinya. Jadi, anggap saja perkataan mereka sebagai angin lewat yang tidak terlihat.

Dengan tidak menghiraukan apa yang disampaikan, kita tidak akan terganggu dan tetap fokus dengan tujuan yang sudah dipilih. Pastinya, kita harus yakin bahwa ini adalah jalan terbaik untuk hidup kita nantinya. Jadi, jangan pernah menyimpulkan hasil kalau prosesnya saja belum dilalui.

Saya jadi ingat ketika ada seminar kewirausaan di kampus, teman saya berkata, “Tidak perlu ikut seminar kalau tidak selesai. percuma kamu ikut, sebentar lagi kita masuk kelas. Jadi cuma bisa ikut setengah jam saja, tidak ada guna.” begitu kata teman saya. Karena mendengarkan perkataaannya, saya pun memutuskan untuk batal menghadiri seminar tersebut.

Singkat cerita, setelah saya keluar dari kelas, datanglah teman lain yang mengikuti acara seminar tersebut. Dia bercerita ternyata banyak sekali ilmu dan pelajaran dari hasil mengikuti seminar kewirausaan. Meskipun sebentar, ternyata banyak manfaat yang didapatkan. Mendengarkan cerita tersebut, saya pun menyesal mengapa tidak mengikutinya.

Nah, begitulah jika kita terlalu menghiraukan perkataan orang lain. Padahal kebenaranya masih belum pasti. Terlebih, jika perkataan yang muncul adalah sesuatu yang negatif, sayang sekali jika dikonsumsi tanpa disaring terlebih dahulu. Suatu saat pasti menimbulkan penyesalan di akhir kejadian.

Berbicara tentang perkataan orang lain, ternyata benar bahwa suatu ucapan orang bisa menjadi afirmasi kuat dalam diri kita. Perkataan bisa menjadi penghambat ataupun melancarkan ruang gerak seseorang dalam bertindak. Jadi, rasanya penting memilih dan memilah perkataan yang akan dimasukan dalam alam bawah sadar kita.

Lakukan saja apa yang hendak kalian kerjakan, itu yang terpenting. Selama aktivitasnya positif dan membangun, silakan dicoba. Apapun yang kita kerjakan meski waktunya terbatas, pasti ada pelajaran yang bisa dapatkan. Bukankah lebih baik bertindak, daripada sekadar memikirkan sesuatu dalam otak?

Memang benar, kadangkala muncul perasaan sudah terlambat untuk memulai atau kurang maksimal jika hendak mengerjakan sesuatu. Nyatanya, ada hal yang harus kita pahami, bahwa tidak ada kata terlambat untuk berproses menjadi pribadi yang lebih baik. Selagi ada waktu dan kesempatan, mari kita lakukan.

Pikiran dan perasaan seperti itu baiknya dibuang sejauh mungkin dari dalam diri. Sebab, itulah penghambat kita untuk menjadi pribadi yang lebih hebat. Tidak akan pernah ada perubahan dan perkembangan, jika melawan pikiran sendiri saja tidak mampu. Apalagi menghadang perkataan toxic people yang terkadang sangat meyakinkan.

Dari pada sibuk memikirkan hal negatif dan perkataan orang yang belum tentu kebenarannya, lebih baik fokus memaksimalkan tindakan untuk menjadi pribadi yang lebih baik . Jangan sia-siakan kesempatan yang ada, sejatinya yang kita lakukan pasti tidak ada yang sia-sia. Semua akan ada manfaat dan hasil yang terbaik.


Pucukmera.id – Sebagai media anak-anak muda belajar, berkreasi, dan membangun budaya literasi yang lebih kredibel, tentu Pucukmera tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Untuk itu, kami merasa perlu mengundang tuan dan puan serta sahabat sekalian dalam rangka men-support wadah anak muda ini.

Tuan dan puan serta sahabat sekalian dapat men-support kami melalui donasi yang bisa disalurkan ke rekening BNI 577319622 a.n Chusnus Tsuroyya. Untuk konfirmasi hubungi 085736060995 atau email sales@pucukmera.id.

What's your reaction?
3Suka0Banget
Show CommentsClose Comments

Leave a comment