Annisa Awalina Fitri
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
PUCUKMERA.ID – Pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Covid-19 sudah masuk ke Indonesia sejak beberapa bulan yang lalu. Pandemi Covid-19 memberikan banyak perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat, dari sektor pendidikan, ekonomi, dan lain-lain.
Sejak pandemi covid-19 ini masuk ke Indonesia. Banyak perubahan terjadi di sektor pendidikan dari sistem pendidikan maupun kebijakan-kebijakan pendidikan. Pandemi Covid-19 memberikan peluang terhadap perkembangan proses digitalisasi. Pentingnya transformasi digital semakin disadari di masa pandemi.
Pemerintah menerapkan kebijakan social distancing untuk mencegah penularan covid-19. Menyebabkan terhambatnya segala aktivitas masyarakat. Kebijakan ini juga diterapkan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Pemerintah ingin teknologi masuk dalam kehidupan sehari-hari, diterapkan dalam kegiatan belajar dari rumah. Belajar dari rumah merupakan salah satu kebijakan pemerintah pada masa pandemi. Tujuan agar pelajar tetap bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti di sekolah. Kegiatan belajar dilakukan dengan metode daring.
Belajar mengajar secara daring dilakukan dengan berbagai platform, seperti Zoom Meeting, Google Meet, Google Classroom, dan lain-lain. Sudah banyak inovasi dan aplikasi yang dibuat untuk memudahkan pelajar dalam mengikuti sekolah secara daring. Adanya pembelajaran secara daring, para pelajar sekaligus turut serta mempercepat perkembangan teknologi yang ada di Indonesia.
Akan tetapi, kesenjangan digital masih terjadi di Indonesia. Banyak sekali pelajar-pelajar di Indonesia kesulitan dalam penyesuaian diri maupun kekurangan akses untuk mengikuti pembelajaran secara daring.
Banyak pelajar di daerah terpencil yang masih minim internet dan perangkat seluler. Mereka tidak bisa mengikuti kegiatan belajar secara efektif karena kurang akses layanan publik, internet, maupun perangkat penunjang proses belajar lain di masa pandemi.
Adanya kebijakan sekolah secara daring, pelajar dituntut bisa menguasai teknologi. Para pelajar yang minim pengalaman tentang teknologi pasti akan merasakan kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran daring. Pelajar yang kurang kemampuan teknologi ini akan merasa dirugikan.
Selain itu, tenaga pengajar memiliki peran penting dalam pembelajaran daring. Pengajar harus menguasai metode maupun perangkat yang digunakan saat pembelajaran daring. Pengajar harus mempunyai kecakapan dalam penguasaan metode belajar daring.
Di Indonesia, pembelajaran daring masih belum berjalan dengan baik. Masih banyak pengajar dan para pelajar yang belum bisa menggunakan perangkat belajar daring. Perubahan yang mendadak membuat para pelajar maupun pengajar kesulitan menyesuaikan diri. Infrastruktur yang tebatas juga menjadi pemicu sulitnya pembelajaran daring.
Pembelajaran daring membuat peserta didik terbebani karena banyak tugas yang diberikan. Tugas terus menumpuk, sehingga pekerjaan tidak berjalan baik dan peserta didik kesulitan untuk menyelesaikan.
Ketika proses belajar mengajar daring berlangsung, pengajar tidak akan mengetahui apakah para pelajar sudah memahami materi yang diberikan atau tidak. Belum lagi jika ada penyimpangan yang dilakukan peserta didik ketika proses belajar mengajar daring. Hal ini sangat sulit untuk diketahui dan pengajar karena tidak bisa mengawasi semua anak ketika mengajar daring.
Selanjutnya, proses belajar mengajar daring pada peserta didik yang cerdas memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dalam menyelesaikan tugas. Sedangkan pelajar yang kurang cepat dalam menangkap materi yang diberikan mungkin akan merasa kesulitan.
Proses belajar mengajar daring dirasa kurang tepat jika diterapkan secara terus menerus. Hal ini dikarenakan kurangnya praktik dan interaksi pelajar dalam proses belajar mengajar daring.Hard skill maupun soft skill yang dimiliki para pelajar menjadi kurang terasah.
Sejatinya pendidikan tidak hanya membuat siswa pintar secara akademik tetapi juga berkarakter. Oleh karena itu, diperlukan interaksi secara langsung antara siswa dan pendidik maupun antara siswa yang lain.
Pada masa pandemi Covid-19, dunia pendidikan memiliki tantangan besar yang berpengaruh terhadap terciptanya sumber daya manusia unggul. Perlu adanya perencanaan yang tepat dalam pembentukan kebijakan-kebijakan pendidikan pada masa pandemi. Diharapkan adanya kebijakan berkaitan dengan bantuan infrastruktur kepada seluruh siswa Indonesia yang melaksanakan belajar dari rumah.
Pucukmera.id – Sebagai media anak-anak muda belajar, berkreasi, dan membangunkk budaya literasi yang lebih kredibel, tentu Pucukmera tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Untuk itu, kami merasa perlu mengundang tuan dan puan serta sahabat sekalian dalam rangka men-support wadah anak muda ini.
Tuan dan puan serta sahabat sekalian dapat men-support kami melalui donasi yang bisa disalurkan ke rekening BNI 577319622 a.n Chusnus Tsuroyya. Untuk konfirmasi hubungi 085736060995 atau email sales@pucukmera.id.