Nindia Syamsi
Penulis Pucukmera.id
Kesuksesan film Story of Kale: When Someone in Love, tidak bisa lepas dari peran penting Ardhito Pramono, solois yang akhir-akhir ini melejit namanya karena membintangi film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Dua film tersebut, merupakan besutan dari sutradara Angga Dwimas Sasongko.
Tak melulu tentang sinematografi, tokoh, isi cerita, dan dialognya saja. Namun, aransemen musiknya juga terbukti menjadi salah satu elemen yang membentuk identitas sebuah film. Begitu pula lagu-lagu ciptaan Ardhito, yang berhasil membawa penonton meresapi makna film dengan isu penting mengenai abusive relationship secara lebih mendalam, selain karena aktingnya sebagai pemeran utama yang cemerlang.
Secara keseluruhan, terdapat dua kelompok musisi yang menjadi pengisi musik pengiring film Story of Kale. Arah Band dengan dua lagunya, “Awal dan Akhir” serta “Tomorrow You’ll be Gone”, dan Ardhito Pramono sendiri. Salah satu musik pengiring film Story of Kale ciptaan Ardhito adalah lagu berjudul “Sudah” yang memang dia tulis khusus untuk film ini. “Sudah” merupakan rilisan perdana original soundrack Story of Kale, sebelum lagu kedua hasil kolaborasi dengan lawan mainnya, Aurelie Moeremans, yang berjudul “I Just Couldn’t Save You Tonight”.
Menilik dari liriknya, lagu “Sudah” dapat dikatakan sebagai representasi perjalanan kisah asmara Dinda dan Kale dalam memaknai konsep kebahagiaan ketika menjalani pahit manisnya sebuah hubungan.
Mengangkat tema self healing and discovery, lagu ini berisi ajakan untuk membahagiakan diri sendiri dengan berhenti untuk membicarakan hal-hal yang membuat diri sendiri semakin tidak bahagia. Layaknya mengeluh, mengungkit kesalahan lama, atau prasangka-prasangka yang menimbulkan kecemasan berlebih.
Dikemas dengan gaya musikalisasi nasihat, iringan musik yang ear catching, ditambah alunan instrumen piano yang berhasil memberikan kesan calming and intimate. Sehingga, ketika pendengarnya sedang mengalami hal-hal buruk atau melewati masa-masa sulit, lagu ini bisa menjadi teman yang tepat untuk mengurai pikiran-pikiran kusut di kepala.
Penggalan lirik yang tentunya tidak bisa lepas dari potongan-potongan film Story of Kale, menyenandungkan pesan tentang pasal-pasal kebahagiaan yang bisa kita pelajari, antara lain:
1. Taking care of ourselves
Dalam sebuah aliran filsafat Cina yang dicetuskan oleh Lao Tzu, terdapat sebuah prinsip Wu Wei. Prinsip Wu Wei mengajarkan tentang orang-orang yang mencari kebahagiaan dengan cara memenuhi keinginan mereka. Dan, ketika berusaha memenuhi terlampau banyak keinginan, kita akan menjadi tidak bahagia.
Secara gamblang telihat pemeran utama perempuan dari film ini, Dinda, berhasil melepaskan diri dari toxic relationship yang ia jalani. Terlalu banyak keinginan pasangan yang dipaksa menjadi keinginan Dinda juga, yang harus ia penuhi. Padahal, pada kenyataannya, tidak semua hal bisa kita kontrol sesuai keinginan kita. Mudah ditebak, Dinda kesulitan memenuhi keinginan-keinginan tersebut dan sadar bahwa dia tidak bahagia.
Pada akhirnya, keputusan untuk melepaskan keinginan-keinginan tersebut menjadi pilihan dinda demi menjaga diri dan bahagianya sendiri. Meskipun risikonya harus melepas hubungan dengan pasangan juga. Karena sekali lagi, sejalan dengan kalimat yang menjadi primadona dalam film ini, “Gak ada orang yang bisa bertanggung jawab atas kebahagiaan di hidup kita selain diri kita sendiri.”
2. Managing our expectation
“Melahirkan semua nada indah.
Mencoba menjadi bahagiamu sendiri.”
Kutipan lirik tersebut membawa pesan bahwa penting untuk diri kita menjadi bahagia kita sendiri sekaligus mengerti bahwa orang lain juga memiliki bahagia mereka sendiri. Namun, perlu diingat, dua pikiran yang terbentuk dari lingkungan yang berbeda tentunya memiliki konsep tentang kebahagiaan yang berbeda pula.
Diceritakan di dalam film, Dinda memiliki ekspektasi bahwa hubungannya dengan Kale bisa membuatnya jauh lebih bahagia. Begitu juga dengan Kale, yang memiliki ekspektasi bahwa ia bisa mendapatkan kebahagiaan sekaligus membahagiakan Dinda dalam hubungan tersebut.
Sayangnya, dengan trauma masa lalunya masing-masing, akhirnya Kale mencoba membahagiakan Dinda dengan cara yang salah dan hubungan menjadi semakin buruk saat Dinda tidak mengkomunikasikan apa yang dia rasakan saat kale berada di luar ekspektasinya.
Jadi, baiknya, rajin-rajin berkomunikasi dan mengatur ekspektasi pada siapa pun terutama dalam hal ini pasangan. Karena hubungan terjauh bisa jadi bukan lagi soal jarak, tapi soal ekspektasi.
Berkomunikasi bisa meminimalisir orang lain secara tidak sengaja merusak kebahagiaan kita dan menjadikan kita membencinya. Ceritakan, apabila orang lain ingin membantu kita mencapainya. Apresiasi segala bentuk kebahagiaan yang kita dapat dari seseorang dengan tetap menjaga harapan kita bahwa seseorang tersebut tidak bisa terus memberikan kebahagiaan sesuai keinginan kita.
Ingat, orang lain itu bukan pegadaian yang bisa memberikan solusi masalah tanpa masalah, juga bukan Andra and the BlackBone yang selalu sempurnaaa~
Make peace with our past
Lagu “Sudah” disenandungkan saat scene Kale yang terpuruk karena keputusan Dinda. Lagu ini, seakan meminta Kale untuk menyudahi kesedihannya sekaligus melepaskan bayang-bayang masa lalu yang menciptakan banyak prasangka buruk. Sampai akhirnya Kale dan Dinda secara tidak sadar saling melukai dengan cara mereka masing-masing karena sama-sama belum bisa berdamai dengan masa lalu.
Sejatinya, setiap dari kita adalah pemilik luka sekaligus pencipta hal yang sama di kehidupan orang lain. Jadi, bukan tugas orang lain menanggung luka dari masa lalu kita. Bukan mereka juga pelaku yang harus bertanggung jawab atas cerita buruk dan trauma yang kita alami. Tugas masing-masing dari kita adalah menyembuhkan diri dan menemukan kebahagiaan kita sendiri-sendiri untuk kemudian saling berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
“Sudah, sudahi malam yang duka.
Dunia kau kan baik saja.
Hujan akan tiba melahirkan pelangi.
Sudah, lupakan semua derita.
Doa semesta menjaga.
Luka akan hilang.
Perlahan terobati.”
Pucukmera.ID – Sebagai media anak-anak muda belajar, berkreasi, dan membangunkk budaya literasi yang lebih kredibel, tentu Pucukmera tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Untuk itu, kami merasa perlu mengundang tuan dan puan serta sahabat sekalian dalam rangka men-support wadah anak muda ini.
Tuan dan puan serta sahabat sekalian dapat men-support kami melalui donasi yang bisa disalurkan ke rekening BNI 577319622 a.n Chusnus Tsuroyya. Untuk konfirmasi hubungi 085736060995 atau email sales@pucukmera.id.
1 Comment
bir binance hesabi olusturun
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!