Sepi yang Kembali Mengendap

Lala Taprisa Paksi Nurfahmi
Penyuka Puisi


Hitam, warnanya pudar menggelap.
Semakin terlihat semakin berasap.
Kata-kata menjadi tiarap, di bawah atap mereka saling bercakap.

Seseorang menunggu terperangkap, tak sengaja ia mengendap.
Mengamati setiap dari ucap.
Ragam kalimat didengarnya meresap, sesak pada tiap-tiap.
Ia, kembali merasa engap.
Ingin lepas menyelinap, nyatanya kata-kata terlanjur menginap.

Tegap,
Tak sengaja ia bertatap pada mereka yang mengungkap.
Diri lekas melepas senyap.
Berpura tak meratap.

Rupanya, semua insan mahir menyulap.
Ia sanggup menyikap, sedang tak baik menjadi baik yang menghadap.

Ia.

Yang lukanya sedang menancap, mampu mengeja kata suka dengan gemerlap.


Pucukmera.ID – Sebagai media anak-anak muda belajar, berkreasi, dan membangun budaya literasi yang lebih kredibel, tentu Pucukmera tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Untuk itu, kami merasa perlu mengundang tuan dan puan serta sahabat sekalian dalam rangka men-support wadah anak muda ini.

Tuan dan puan serta sahabat sekalian dapat men-support kami melalui donasi yang bisa disalurkan ke rekening BNI 577319622 a.n Chusnus Tsuroyya. Untuk konfirmasi hubungi 085736060995 atau email sales@pucukmera.id

What's your reaction?
0Suka0Banget
Show CommentsClose Comments

Leave a comment