PUCUKMERA – Tau gak sih! Bumi kita ini sudah semakin tua dan rapuh loo, sepantasnya kita sebagai penduduk dunia memiliki andil untuk mengurangi permasalahan akan lingkungan.

Kemarin, tepatnya tanggal 5 Juni adalah hari Peringatan Lingkungan Hidup Internasional. Hari itu ditetapkan guna menciptakan kesadaran global tentang masalah lingkungan hidup yang dihadapi dunia maupun suatu negara. Kerusakan alam dan lingkungan tidaklah lepas dari pengelola yang ada di muka bumi. Pasti udah pada tau kan?.. yap, mereka adalah para penduduk dunia yakni manusia atau makhluk pribumi atau dalam bahasa kerennya khalifah fiil ardh  atau dalam bahasa kecenya “human guardian of the earth”. Bertepatan nih sob! Tanggal 11 juli ini akan ada peringatan hari populasi sedunia atau world population day. Peringatan ini dilatarbelakangi karena adanya faktor jumlah penduduk dunia yang semakin meningkat. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, pada tahun 2017 tercatat jumlah penduduk dunia mencapai 7,6 miliar dan diperkirakan menjadi 9,8 miliar pada tahun 2050, dari sini ada satu pertanyaan nih! Apa implikasi dari bertambahnya penduduk bumi bagi lingkungan sekitar kita ?
Permasalahan yang paling utama sejatinya bukan karena bumi tidak sanggup menampung manusia, tapi bisa atau tidaknya manusia mengelola semua yang ada di alam dengan bijak dan tentunya bermanfaat bagi manusia dan alam itu sendiri. Percuma saja semua di muka bumi banyak manusia tapi tidak ada yang berusaha menjaga kelestarian lingkungan  sendiri. Bumi memang sudah mengalami siklus kerusakan secara bertahap dan parahnya manusia sendiri juga merusak loo… seperti kasus yang akhir-akhir ini diberitakan  bahwa dunia krisis pasir. Akibat krisis pasir pun manusia rela mengambil terumbu karang di Kenya secara ilegal dan di India terjadi kepunahan buaya karena pasir diambil untuk keperluan manusia. Padahal dikisahkan, dahulu para makhluk ciptaan Allah tidak ada yang mau mengemban amanat tersebut ini di cantumkan dalam surat Al Ahzab ayat 72  dan manusia menawarkan dirinya untuk memikul amanat besar tersebut namun manusia sendiri mengingkarinya sehingga dalam surat tersebut juga dikatakan sesungguhnya manusia adalah makhluk yang yang bodoh dan amat zalim .  Kembali ke dua tanggal peringatan tersebut, dalam kedua peringatan tersebut pada peringatan populasi dunia  bertujuan ingin memberdayaan manusia. Sedangkan, pada hari lingkungan hidup agar manusia mampu menjaga lingkungannya. Pemberdayaan manusia yang berkualitas bisa dikatakan mereka juga harus mencintai lingkungan sekitar dan mampu menjaga estetika lingkungan. Di Indonesia dalam UU no 32 Tahun 2009 dinyatakan bahwa pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat yang wajib melaksanakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan.  Kedua hari peringatan tersebut bukan cuma di gembar-gemborkan aja ya sob, tapi kita juga harus ada aksi nyata. Mungkin dengan mengelola sampah plastik menjadi kerajinan tangan yang berdaya jual, atau dengan mengurangi jumlah eksploitasi sumber daya alam, meminimalisir penggunaan bahan kimia dan lain sebagainya. Namun, jika masih terasa berat, kita bisa kok berpatisipasi menjaga lingkungan hanya dengan tidak buang sampah sembarangan. Mari kawan-kawan semua, buat satu aksi kecil agar berdampak suatu saat nanti.

Oleh : Khoirun Nisa’
Editor: Ifan
Ilustrator: Mufardisah