Pada Pukul 11.11

Lusi Hanasari

Penulis Pucukmera.id


PUCUKMERA.ID — Aku duduk terdiam sembari menatap layar ponsel. Menunggu notifikasi para customer, reseller dan agen. Beberapa minggu ini pengiriman barang agak sepi. Sebagai admin sebuah online shop, aku tidak bisa berbuat banyak. Upaya promosi baik di media sosial seperti Instagram, Facebook, Shopee telah aku buat, untuk menaikkan penjualan. Satu kelemahanku, aku tidak bisa melakukan siaran langsung di Shopee hanya karena sifatku  pemalu. Pemilik toko sendiri juga tidak bisa melakukan itu. Katanya, ia tidak percaya diri di hadapan kamera. Sungguh menyebalkan.

Aku hanya merasa wajahku kurang cocok berada di depan kamera untuk melakukan siaran langsung. Terkadang satu hari penuh aku hanya duduk diam menunggu notifikasi para pelanggan yang melakukan pesanan produk atau menyetor daftar pre-order produk. Aku gampang merasa bosan, letih dan lelah ketika tidak melakukan apa-apa. Ingin rasanya aku bisa melakukan hal-hal di luar kebiasaan seperti berburu kulit ular, mencari keong di tepi pantai, bermain dengan macan tutul,  berburu kerang mutiara, atau memberi makan kuda nil. Aku tertawa karena pikiranku sendiri. Merasa semua hal tersebut sangat aneh dilakukan tapi aku benar-benar menginginkannya. Aku bosan dan lelah dengan rutinitasku. Hanya berangkat dan pulang bekerja setiap hari. Sesekali menerima keluhan beberapa pelanggan yang tidak puas. Memprotes barang yang kami kirim hingga meminta ganti rugi karena barang tidak sesuai ekspektasi.


Aku tidak mau dikekang, diatur dan diperintah. Aku ingin hidup bebas, sebebas-bebasnya seperti menghirup udara. Melakukan kuliner jalanan, bermain eskalator di dalam plaza, menonton film di bioskop, tertawa renyah melihat meme lucu, atau bermain air di kolam renang. Rasanya ada sesuatu yang menumpuk  di dalam hati. Seperti ribuan kertas tersusun menjadi buku-buku di perpustakaan yang menginginkan seorang pembaca.  Namun aku tidak bisa mengungkapkan tulisan dari buku-buku tersebut karena tulisan di dalamnya terlihat transparan dan tidak jelas.

Kadang-kadang pikiranku kalut karena tekanan pekerjaan. Aku merasa hidupku dikendalikan oleh sesuatu yang entah dari mana. Sesuatu yang membuatku berbuat sesuai ekspektasi orang-orang sekitar dan tidak menjadi diri sendiri. Sudah belasan tahun lamanya aku merasa tidak puas dengan hidup. Kadang aku berpikir dan bertanya pada diri sendiri apakah hidup seperti ini yang aku inginkan? Apakah semua mimpi-mimpi yang berlayar di kepalaku selama ini hanya bisa berakhir sebagai gurauan saja?

Aku membutuhkan tujuan dan arahan. Namun lagi-lagi saat berusaha mencarinya, aku merasa lelah. Lelah dengan perjalanan panjang yang membuatku semakin jengah. Ada rasa sakit yang menjalar di mana akulah satu-satunya yang bisa merasakan, tidak ada orang lain. Aku terus bangkit namun lagi-lagi terasa sulit. Pilihanku hanya  bertahan dalam keadaan. Dunia terasa begitu dingin dan tidak adil.

Rintik gerimis menyapa bumi. Membasahi mekar bunga, dahan dan pepohonan. Tetesannya menggantung di tepian daun,  diterpa angin dan menyuguhkan hawa dingin. Aku menatap nanar di balik jendela toko. Awan berwarna pekat memberi kode hari ini akan terjadi hujan lebat. Aku menghembuskan nafas dan duduk kembali mengamati layar ponsel. Masih sepi. Tidak ada notifikasi berdering dari agen ataupun reseller yang memesan barang. Terdengar teriakan pemilik toko memarahi anak laki-lakinya yang berumur 12 tahun karena hal sepele. Pemandangan seperti ini sudah biasa. Mungkin karena penjualan sepi, pemilik toko merasa gampang uring-uringan. Beruntung, suaminya begitu sangat sabar dan penyayang.

Aku ingin mundur dari pekerjaanku. Namun saat ini keahlianku masih kurang terasah, sehingga susah untuk mendapatkan pekerjaan lain. Di sisi lain aku adalah tulang punggung keluarga. Hanya dengan gaji sejuta lebih sedikit, menjadi aku bisa membantu Amak mencicil utang-utangnya.

Aku ingin memiliki usaha sendiri karena pekerjaan di bawah naungan seseorang mudah membuatku tertekan. Dan saat inilah aku benar-benar merasa tertekan dan tidak nyaman. Tetapi jika aku berpikir kembali pekerjaan apakah yang benar- benar membuat nyaman? Semua pekerjaan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada akhirnya semua tergantung pada kemampuan diri untuk bertahan. Keadaan ekonomi yang serba pas-pasan menekanku untuk bertahan pada pekerjaanku sekarang meskipun setiap harinya aku merasa burn out.

Apalah daya diri ini yang hanya biasa saja. Belum mampu berbuat luar biasa dan setiap harinya hanya mampu melamun untuk menjadi luar biasa. Mungkin mimpi-mimpi inilah penghias dalam tidurku, menemani pagi hariku dan mengingatkan bahwa dunia bisa berubah kapan saja. Takdir seseorang penuh misteri. Aku percaya, jika mimpiku telah menjadi takdirku, ia akan menemuiku dengan jalannya sendiri.

Aku melihat angka cantik 11.11 pada jam yang berdentang. Angka-angka tersebut terdiri dari angka yang sama yaitu angka satu. Angka satu yang merupakan awal untuk menciptakan angka-angka lain. Angka satu yang merupakan angka kecil yang bersembunyi seperti tidak tampak namun tidak ada angka yang tidak membutuhkan angka satu untuk menciptakan hasil.  Melihat angka ini aku berpikir sejenak. Bahwa diri sendiri adalah angka satu yang mampu menciptakan perubahan, berkembang dan mencapai hasil terbaik. Perlu upaya yang besar untuk melakukan itu.

Sebagian orang berpikir perubahan sangat menakutkan. Aku juga berpikir begitu, sehingga banyak alasan yang bercokol di dalam pikiran yang membuatku menghindari perubahan. Rasanya sangat lelah melangkah karena apa yang kulakukan semuanya terasa sama dan tidak berubah. Aku tidak memiliki keberanian untuk berubah karena aku sangat penakut. Untuk menjadi angka satu dibutuhkan keberanian dan tekad yang bulat. Pertanyaannya apakah aku benar-benar bisa menjadi angka satu untuk menciptakan angka lain dan mencapai hasil? Jawabannya tentu saja ada pada diriku sendiri.


Pucukmera.id – Sebagai media anak-anak muda belajar, berkreasi, dan membangun budaya literasi yang lebih kredibel, tentu Pucukmera tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Untuk itu, kami merasa perlu mengundang tuan dan puan serta sahabat sekalian dalam rangka men-support wadah anak muda ini.

Tuan dan puan serta sahabat sekalian dapat men-support kami melalui donasi yang bisa disalurkan ke rekening BNI 577319622 a.n Chusnus Tsuroyya. Untuk konfirmasi hubungi 085736060995 atau email sales@pucukmera.id.

What's your reaction?
0Suka2Banget
Show CommentsClose Comments

1 Comment

  • URL Shortener
    Posted January 20, 2024 at 8:17 am 0Likes

    Terima kasih banget atas infonya yang super bermanfaat! Gak pernah kecewa sama beritanya yang selalu update dan relevan di situs ini. Nah, buat kalian yang suka mendekin link, saran gue nih, cobain deh V.af! Udah gue pake, rasanya efisiensinya juara banget. Plus, desainnya keren abis! Langsung aja cek di V.af ya. Terima kasih lagi buat konten keren di situs ini, semangat terus!

Leave a comment