Kabar tidak mengenakan aku baca saat aku sedang asyik-asyiknya scrool linimasa Twitter. Sebuah utas yang berisi pengakuan seorang penyintas yang pernah mengalami pelecehan seksual bahkan pemerkosaan oleh salah satu pegiat musik skena Malang.

Beruntung salah seorang penyintas akhirnya buka suara atas kejadian buruk yang menimpa dirinya pada September 2019 lalu, sehingga akhirnya terbentuklah aliansi anti kekerasan seksual dalam ruang kolektif Malang dengan tujuan mengingatkan kepada seluruh kawan-kawan dalam ruang kolektif musik di kota Malang, bahwa tindakan kekerasan seksual yang mengancam ruang aman bagi siapapun di dalam ruang kolektif tidak dapat dibenarkan dan harus dihentikan. Sebuah aksi solidaritas!

Bahkan yang aku baca dari rilis mereka, korban sebenarnya tidak hanya satu orang, hanya saja baru seorang yang berani untuk angkat bicara soal pelecehan yang telah dialaminya.

Kronologi kejadian itu dapat dibaca di Press Release Aliansi Anti Predator Seksual dalam Ruang Kolektif Malang

Singkat cerita pelaku kerap menggunakan alasan mabuknya sebagai alasan atas perbuatan keji yang dia lakukan. Bahkan salah satu teman baikku sempat mendapatkan perlakuan yang tidak pantas melalui DM di Twitternya.

Menurutku tindakan yang dilakukan oleh Dio Verryaji Primananda P dengan beralasan “aku mblueset pol nek mabok” tidak dapat diterima. Sepertinya pelaku memang sengaja menggunakan cara ini untuk memenuhi hasrat seksualnya mengingat korban yang tidak hanya satu dan alibi yang digunakan relatif sama.

Singkatnya kalau memang anda mengetahui bahwa anda kalau mabuk itu resek, menyusahkan orang lain, dan bahkan sampai merugikan orang lain maka setidaknya anda harus sadar diri. Suatu nasehat juga bagi rekan-rekanku di luar sana untuk minum secara bertanggung jawab agar sampai merugikan orang lain. Selain itu, aku mengingatkan kepada teman-teman wanita di luar sana di tongkrongan manapun, untuk selalu waspada dan pintar-pintar memilah dan memilih terkait dengan siapa atau dimana kalian mau nongkrong atau minum.

Teringat perkataan Bang Napi, “Kejahatan bukan semata-mata karena ada niat dari pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan!” “Waspadalah! Waspadalah!”

Aku sedikit mengutip lirik dari lagunya Jeje, “Nakal Boleh Jadi Predator Jangan!”.

Ifan
Teman Ngopimu