Berdakwah merupakan kewajiban setiap muslim, baik laki-laki mapun perempuan.
Kiprah perempuan Muslim dalam lapangan dakwah sampai saat ini juga sangat penting. Kaum hawa tidak jauh berbeda dengan kaum adam. Ia wajib berdakwah dan dan beramar ma’ruf nahi mungkar dengan adab syar’I yang sesuai pula dengan tabi’at keperempuanannya. Seorang perempuan hendaknya tidak melupakan kewajiban terhadap ilmu pengetahuan dan semua hal yang bermanfaat bagi dirinya. Dengan demikian, seorang perempuan haruslah senantiasa belajar, mengajar dan berdakwah dengan segala macam cara yang sesuai dengan tabi’atnya sebagai seorang muslimah yang tak hanya diam diri dan berpangku tangan dirumah saja.
Seorang perempuan memiliki beban berat yang terkadang tidak disadarinya, yakni beban untuk berdakwah lebih tepatnya semua itu adalah kewajiban untuk berdakwah bagi setiap muslimah. Oleh sebab itu, seorang perempuan tidak boleh mengharap balasan kecuali dari Allah SWT dan tak boleh pula meremehkan amalan sekecil apapun itu.
Seorang perempuan yang kelak juga akan menjadi seorang ibu, Al madrasatul Ula, yang mana ia adalah Da’iyah dirumahnya. Objek dakwahnya adalah anak-anaknya kelak. Materi dakwahnya adalah bagaimana mengajarkan bagaimana beragama yang baik, pergaulan yang baik, bersosial yang baik dan lain sebagainya yang mengarahkan mereka ikut andil dalam berdakwah dan memotivasi mereka dalam hal ini dengan segala cara yang mungkin dikerjakan.
Perempuan harus sadar bahwa didepannya terbentang jalan yang tidak mudah untuk dilalui, yang membutuhkan keinginan dan etos, tekad yang bulat, niat yang tulus, kesungguhan dan waktu.
Itulah mengapa dalam islam tidak ada pembedaan gender dalam berjuang dan berkarya. Perempuan memiliki kesempatan bahkan peluang besar untuk melahirkan dan menjadikan generasi bangsa yang berwawasan islam dan juga tidak melupakan wawasan dan ilmu pengetahuan yang lain. Dalam siklus peradaban islam pun banyak sekali kita temukan kisah wanita-wanita tangguh nan teladan yang menorehkan sisi ketangguhan dan perjuangan. Karena memang dibalik lelaki yang kuat dibelakangnya akan selalu ada wanita yang hebat. Seperti Khadijah yang merelakan seluruh hartanya karna lillah semata untuk dijadikan media perjuangan dakwah rosulullah.
Kisah lain juga didapati seorang Naila Al Farafishah, istri ketiga dari utsman bin affan yang mereakan jari jemarinya terputus tersayat pedang untuk melindungi suaminya. Dan masih banyak kisah-kisah menginspirasi dalam jalan juang dakwahmu. Untuk ittu sangatlah mulia jikalau kita patut meneladani ketangguhan, pengorbanan dan keistiqomahan mereka dalam berjuang karna illah.
Oleh : Risma Novita
Illustrator : Mufardisah