PUCUKMERA – Kalau mendengar kata feodalisme seakan-akan pikiran ini akan berpikir negatif mengenainya, bahkan mungkin yang belum pernah mendengar kata itupun akan berpikiran sama. Mungkin karena istilah kata yang tidak enak didengar, atau hanya asal menerka-nerka saja.
Feodalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem sosial atau politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan. Intinya hanya memberikan kekuasaan terhadap orang-orang elite, yang punya uang banyak, pokoknya gitu deh, hehehe.
Nah, di negara yang amat sangat kita cintai ini (indonesia) sudah sangat akrab dengan budaya feodal, bahkan pada masa reformasi sekarang muncul feodalisme dalam bentuk yang mengecil. Desentralisasi yang dilakukan akibat anti tesis terhadap sentralisasi malah menimbulkan raja-raja kecil didaerah. Kok malah menjurus ke birokrasi yaa, kembali ke topik lagi.
Dalam bidang pendidikan kita juga tidak jauh beda dengan sistem pengajaran feodal, lihat saja bagaimana guru masih dianggap sebagai sentral pengetahuan. Sementara murid hanya penerima informasi tanpa harus mengkritisi maupun menelaah lebih lanjut bahan materi. Lalu bagaimana dengan peran orang tua ? mayoritas mereka mempunyai paradigma bahwa sekolah untuk mencari uang! sekolah untuk mendapatkan ijazah, dan ijazah digunakan untuk mencari pekerjaan. Sehingga jangan kaget jikalau oarang tua mengharapkan anaknya selesai kuliah mendapatkan pekerjaan bukan menciptakan pekerjaan, padahal secara idealnya pendidikan menciptkan perubahan bukan malah berjalan ditempat tanpa ada kemajuan. Tujuan belajar pun berubah, yang semestinya belajar itu untuk menimba ilmu, memperoleh dan mempelajari ilmu sebanyak-banyak malah belajar untuk memperoleh pekerjaan. Susah memang untuk mengubah mindset yang sudah seperti itu. Karena pada era sekarang ini feodalisme tidak hanya menyasar kepada para buruh atau yang berpendidikan rendah, tapi para kaum terpelajar pun secara tidak langsung menjadi sasaran feodalisme yang menyengsarakan, dimana bentuk feodalnya adalah feodalisme akademik dihampir semua tingkat pendidikan. Yaa seperti yang saya katakan diatas tadi.
Kalaupun pemikiran kita ataupun orang tua kita masih seperti itu, mari kita ubah pelan-pelan pemikiran kuno itu dengan cara terbaik kita. Janganlah kita mau dipermainkan oleh sistem yang sekarang ini, sistem pendidikan kapitalis yang melahirkan pendidikan bersifat feodal, yang pada akhirnya mencetak para generasi yang tidak memiliki tujuan hidup dan individualism. Semoga saja kita tidak hanya memikirkan pribadi kita masing-masing, padahal orang disekitar kita juga masih butuh pundak-pundak kita. Bagaiman kawan ? ingin sekolah, kuliah hanya untuk memperoleh ijazah, pekerjaan, atau ilmu pengetahuan ? atau mungkin setelah lulus dapat ijazah mendapatkan pekerjaan terus dapat jodoh pula, Hmm enak sekali yaaa…hehehe. Sampai jumpa.