Menanam untuk Bertahan Hidup dan Merawat Kehidupan

Abie Dhimas
Pegiat Urban Farming


Salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi setiap hari adalah pangan. Kebutuhan pangan selalu menjadi isu paling hangat diperbincangkan. Setiap manusia membutuhkan pangan agar bisa bertahan hidup di dunia. Kekurangan bahan pangan akan berdampak serius bagi kehidupan umat manusia, hingga menimbulkan masalah kelaparan.

Masalah kelaparan selalu menghantui mereka yang sulit mengakses pangan tiap waktu. Masyarakat marginal dan miskin perkotaan merupakan kelompok paling rentan. Selain itu, kelompok ini yang pertama kali terkena dampak dari kelangkaan sumber bahan pangan karena harga yang melambung tinggi.

Kelangkaan bahan pangan bisa disebabkan berbagai macam keadaan seperti perang, resesi ekonomi dan pandemi penyakit. Perang antar negara, mengharuskan setiap warga negara ikut serta dalam perang dengan menjadi serdadu tentara. Hal tersebut berakibat pada tidak adanya penduduk yang menanam bahan pangan karena sibuk perang. 

Pandemi penyakit seperti yang terjadi sekarang ini akibat virus corona (Covid-19), diprediksi berdampak pada kelangkaan bahan pangan. Pandemi juga bisa mengakibatkan terjadinya resesi ekonomi pada berbagai negara belahan dunia. 

Resesi ekonomi diakibatkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kondisi seperti ini berdampak pada perusahaan atau korporasi yang tidak bisa bertahan. Besar kemungkinan merumahkan banyak buruh. Merumahkan buruh bertujuan memangkas biaya produksi. Buruh yang dirumahkan akhirnya tidak memiliki penghasilan dan kesulitan mengakses bahan pangan. 

Pandemi Covid-19 yang terjadi di dunia belum selesai sampai saat ini. Penularan virus Covid-19 sangat cepat, membuat orang tidak boleh berkerumun dalam keramaian dan selalu menjaga jarak. Hal tersebut berdampak pada roda distribusi bahan pangan dari produsen (desa) ke konsumen (kota) menjadi tersendat.

Bahan pangan menjadi langka di perkotaan karena tidak ada pasokan dari desa. Masyarakat miskin perkotaan harus memutar otak untuk menghemat dalam memperoleh bahan pangan. Penghematan sebagai strategi dalam bertahan hidup di tengah kesulitan mencari penghasilan. 

Sebelumnya masyarakat miskin kota sangat tergantung sistem atas segala macam kebutuhan hidup mereka. Ketika krisis atau kelangkaan pangan terjadi, masyarakat miskin perkotaan kesulitan mengakses bahan pangan. Selain menyiasati dengan menghemat pengeluaran, ada cara lain yang bisa dilakukan.  Masyarakat miskin kota bisa mendapatkan bahan pangan dengan menanam.

Keterbatasan lahan merupakan masalah yang menghambat proses aktivitas menanam. Namun masalah tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai tempat menanam atau biasa disebut urban farming

Menanam diperkotaan tidak perlu lahan yang luas, media tanam yang digunakan cukup dengan polybag atau barang bekas. Media tanam polybag bisa ditaruh di pekarangan atau teras rumah. Sedangkan media tanam barang bekas seperti botol bekas bisa dipaku ke dinding atau wall plant.

Tanaman yang dapat ditanam di polybag berupa sayur-sayuran; seperti terong, sawi, tomat, cabai, kacang panjang dan lain-lain. Jagung dan singkong juga bisa ditanam di polybag besar sebagai sumber karbohidrat pengganti beras.

Menanam di perkotaan juga bisa memanfaatkan lahan yang tidak terpakai. Lahan tersebut dapat diolah menjadi perkebunan kecil. Tanah terlantar di perkotaan lebih baik dikelola untuk menanam agar bermanfaat bagi warga kota.

Gerakan menanam di perkotaan lebih baik dilakukan secara bersama pada skala rukun tetangga (RT). Agar terjalin hubungan harmonis antar masyarakat dan saling membantu dalam mengatasi krisis pangan yang terjadi.

Selain sebagai langkah untuk bertahan hidup, menanam juga memiliki arti merawat kehidupan. Tanaman yang kita rawat mulai dari benih sampai tumbuh besar, ibaratnya merawat seorang manusia dari bayi sampai tumbuh dewasa. Tanaman yang sudah tumbuh besar akan membawa kebahagiaan tersendiri bagi kita. Kebahagiaan kita akan bertambah, ketika tanaman terlihat sehat dan berbuah lebat.

Maka dari itu kasih sayang menjadi kunci utama dalam bercocok tanam. Rasa kasih sayang kepada tanaman akan membuat kita lebih menghargai segala kehidupan di alam. Sehingga alam menjadi sahabat sehingga ekosistem akan tetap berjalan seimbang.


Pucukmera.ID – Sebagai media anak-anak muda belajar, berkreasi, dan membangunkk budaya literasi yang lebih kredibel, tentu Pucukmera tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Untuk itu, kami merasa perlu mengundang tuan dan puan serta sahabat sekalian dalam rangka men-support wadah anak muda ini.

Tuan dan puan serta sahabat sekalian dapat men-support kami melalui donasi yang bisa disalurkan ke rekening BNI 577319622 a.n Chusnus Tsuroyya. Untuk konfirmasi hubungi 085736060995 atau email sales@pucukmera.id.

What's your reaction?
0Suka0Banget
Show CommentsClose Comments

Leave a comment