Lebaran



Mohon maaf lahir batin ya guys~

***

Tanggal 5 Juni 2019, umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah. Sebuah hari yang, tentu saja, sangat menggembirakan bagi seluruh umat muslim di penjuru dunia. Di hari yang suci ini, kata orang dewasa, “Berkumpul bersama keluarga adalah kebahagiaan yang dinanti.” Setelah sekian lama merantau, orang-orang dewasa kembali menginjakkan kaki di tanah kelahiran; bertemu sanak keluarga, sahabat, dan tetangga semasa kecil. Momen yang, oleh sebagian besar kalangan, dianggap tidak dapat digantikan dengan materi apa pun.

Berbeda dengan orang dewasa, bagi seorang bocah—sayangnya redaktur Pucukmera sudah bukan lagi bocah, dapat puluhan lembar angpau adalah kebahagiaan yang sensasional. Bila biasanya hanya dapat uang saku harian yang acap kali jumlahnya tak seberapa itu, kini berbeda drastis; bejibun angpau mendarat rapi di saku. Mereka sangat gembira.   

Sementara itu, di desa-desa, hari raya selalu jadi momen sakral untuk saling memaafkan. “Nyuwun ngapunten lepati pun kulo, Mbah (mohon maaf atas segala kesalahan saya, Mbah)” begitu ucap orang-orang di kampung kepada yang lebih sepuh. Tidak jauh beda dengan di desa, di kota pun begitu.

Hampir semua bani (keluarga besar) berbondong-bondong membawa seluruh pasukan—makin ramai makin dahsyat. Mereka keliling dari satu rumah ke rumah yang lain. Semuanya dilakukan hanya demi menyambung tali silaturahmi. Lainnya, ajang penebusan dosa.  

Tentu, itu semua adalah budaya yang baik, saling memaafkan, je, setelah jutaan gunjingan yang kita makan setiap hari. Namun begitu, rasanya ada sebuah keganjilan yang muncul. Apa kira-kira?

Entah benar atau tidak, seringnya kita malah lupa pada diri sendiri. Bagaimanapun, hari raya bukan cuman kita memaafkan orang lain, melainkan cerita permintaan maaf pada diri sendiri.

Iya, kan? Kita lupa ngobrol pada diri sendiri. Lupa kalau kita sering menyiksa, menipu, bahkan menindas. Main hape terlalu sering salah satu contohnya. Kebanyakan tidur contoh lainnya. Tidak pernah membaca buku bukti konkretnya. Betul, kan? Nah, lebaran kali ini, kita harus berubah. Sebelum keliling, alangkah elok kita sempatkan ngobrol sama diri sendiri, “Oi, maaf ya!”

Selain pada diri sendiri, kita sering kali lupa memohon maaf kepada alam—setelah keangkuhan yang kita pamerkan, mungkin. Pada hewan yang kita pelihara—siapa tahu kita sering telat memberinya makan dan minum. Pada semut yang sering kita jites (bunuh) tanpa ba-bi-bu. Pada rumput yang sering kita injak. Ya, meskipun kalau kita melakukan ini dan diketahui orang, bisa jadi kita dianggap gila, sih. Tapi kan tak papa kalau mau dicoba.

Kegembiraan Bersama
Di balik ajang permohonan maaf, lebaran juga tentang merayakan kegembiraan bersama-sama. Kegembiraan apa pun itu. Orang melupakan kesalahan satu sama lain, ya di hari lebaran—seperti yang disebut tadi. Kebahagiaan dan kebersamaan, hanya itulah yang diperlihatkan. Orang-orang itu, kata seorang kawan, tengah membangun harmoni, walau ada saja yang tetap mempertontonkan amarah.   

Hari raya juga waktu yang tepat untuk membuat janji. Janji suci untuk tidak mengulangi perbuatan buruk lagi. Kira-kira hampir sama dengan kita membuat janji dengan si Doi-lah, cuman ini bahasanya tak seindah itu.

Memang, tidak banyak orang yang berjanji untuk menjaga kebaikan. Bukan tak banyak sih, mungkin kita saja yang tak tahu, karena janji memang sangat intim, hanya diketahui oleh diri sendiri dan Sang Pemilik diri.   

Jadi, jika kita berkaca yang betul-betul di depan kaca, lebaran adalah jalinan prosesi besar yang layak jadi sumber inspirasi; bukan sekadar “alat” penghapus kesalahan diri. Maksudnya, sering kali hari raya hanya jadi “tameng” penghapus dosa. Padahal jelas sekali, tidak ada perintah untuk bermain opera jahat dalam kehidupan nyata. Kejatahan tetaplah cerita yang dilarang di tanah mana pun. Makanya ada Pak Polisi, Pak TNI, Pak Hansip, dll.  

Lebaran, pada posisi ini, adalah “inspirasi” untuk melangkah dan menatap masa depan yang lebih menyenangkan. Kita tahulah, keadaan kemanusiaan dan kebangsaan kita tengah “sakit”. Entah tekanan darahnya yang terlalu tinggi, sehingga kita demam di media sosial; entah bagian anggota tubuh yang penting tengah berbuat jahil—menggaruk gatal terlalu berlebihan, misalnya, sehingga seluruh badan menderita; seluruh rakyat sengsara.

Nah, karena sakit itulah, tubuh harus segera diobati, sehingga di momen yang suci ini kita dapat bergembira bersama. Ingaaaat, lebaran tak boleh dinikmati segelintir orang.

Buang sesak di dada. Dan, terakhir, untuk semuanya, selamat hari raya!

Redaktur.

What's your reaction?
0Suka0Banget
Show CommentsClose Comments

6 Comments

  • Trey
    Posted September 25, 2024 at 3:39 am 0Likes

    It’s prfect time too makke some lans forr thee
    longer tterm annd iit is time too bbe happy. I ave read thijs postt and iff I mmay jut I want to counsel
    yyou feww fascinating issues or tips. Maybe yyou could write ext articlss referring tto thus article.I wish to learn mode things approximately
    it!

    Feel free to surf tto myy webpage :: redwap.pro/v/64edd8d8cc50b12.html

  • Debra
    Posted October 1, 2024 at 7:27 am 0Likes

    Right away I amm reawdy tto ddo my breakfast, later thhan having
    my breakfast cooming again too read otber news.

    Lookk att my webpage; sitemap

  • Telegram下载
    Posted January 10, 2025 at 1:03 am 0Likes

    https://www.tellern.com Telegram应用是开源的,Telegram下载的程序支持可重现的构建。Telegram同时适用于以下环境:Android安卓端,iPhone 和 iPad及MacOS的Apple端,Windows/Mac/Linux桌面版

  • Telegram下载
    Posted January 31, 2025 at 10:25 am 0Likes

    在这里下载Telegram官网最新版,适用于所有主流操作系统。本站为你提供详细的纸飞机使用指南,包括如何下载、安装以及设置中文界面,帮助你轻松使用这一全球领先的通讯 https://www.telegrambbs.com

  • Telegram下载
    Posted January 31, 2025 at 3:47 pm 0Likes

    有道词典是由网易有道出品的全球首款基于搜索引擎技术的全能免费语言翻译软件。简介. 支持中文、英语、日语、韩语、法语、德语、俄语、西班牙语、葡萄牙语、藏语、西语等109种语言翻译。拍照翻译、语音翻译、对话翻译、在线翻译、离线翻译更顺畅。更多的翻译 https://www.fanyim.com

  • Telegram下载
    Posted February 9, 2025 at 11:20 pm 0Likes

    https://www.telqq.com Telegram群组,Telegram群组导航。收录Telegram上的优质频道和群组,打造一个高质量Telegram导航。TGNAV收录整理了Telegram上的许多优质频道、群组、机器人,帮助用户发现更多优质的群组。

Leave a comment