Risti Zahroh
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
Layaknya sebuah rumah, yang memerlukan fondasi kuat untuk menciptakan rumah yang kokoh, keluarga merupakan fondasi kuat untuk membentuk kepribadian seorang anak. Seorang anak lahir dan tumbuh pada keluarga masing-masing. Keluarga bukan hanya terbatas pada keluarga sedarah. Keluarga lebih luas lagi maknanya.
Dari keluarga, seorang anak akan tumbuh sesuai dengan ajaran dan contoh dari keluarganya. Makanya, ada pepatah yang mengatakan, “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Ungkapan tersebut sangat menggambarkan pentingnya posisi keluarga dalam diri seorang anak.
Layaknya tumbuhan, anak adalah benih. Ia akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan perlakuan penanam dan lingkungannya. Tak heran jika seorang anak hidup di keluarga yang terbuka dan komunikatif, kemungkinan anak tersebut memiliki sifat yang humble. Sebaliknya, jika seorang anak dibesarkan di lingkungan yang penuh tekanan dan terkekang, bisa jadi anak tersebut akan lebih tertutup dengan lingkungannya.
Menjadi benih yang dirawat dengan kasih sayang tentu berbeda dengan benih yang dibiarkan saja bukan? Begitulah peran keluarga bagiku. Ia menjadi pijakan serang anak akan berkepribadian seperti apa dan bagaimana. Namun penentu dari itu semua tetaplah berada pada masing-masing individu.
Tak sedikit anak yang berbeda dengan orang tuanya. Bilamana kita berasal dari keluarga yang harmonis belum tentu kita akan selalu baik-baik saja bukan?
Dari beberapa kisah yang aku dapat dari beberapa teman dan tentunya dari pengalaman pribadiku. Seorang anak akan menjadi apa dan bagaimana sesuai dengan pilihannya sendiri. Karena ia akan bertemu dengan banyak orang baru yang memberikan wawasan dan pengalaman baru. Oleh dari itu, keluarga sebagai fondasi memiliki peran penting dalam memeberikan bekal untuk seorang anak tumbuh dan berkembang.
Aku berasal dari keluarga yang sedikit keras dan penuntut, tapi sangat ringan tangan serta ramah dengan orang lain. Kedua orang tuaku berwatak keras. Keras dalam arti tidak mudah menerima pendapat dan mudah tersulut emosi. Mungkin dari situlah orang tuaku juga seringkali menuntut anaknya untuk bisa melakukan ini dan itu.
Teriakan dan bentakan sering terdengar di rumah, walaupun tidak setiap hari memang, tapi itu cukup menyesakkan dada. Oleh karena itu, aku dari SMP sudah merantau ke kota lain, ini menjadi alasan tersendiri untuk menghindari teriakan dana bentakan itu.
Namun bukan berarti aku tak bersyukur berasal dari keluarga seperti itu. Aku bersyukur hidup di keluarga yang mengajarkan bahwa peduli dengan orang lain itu penting, karena hidup ini tak sendirian. Orang tuaku mengajarkan bahwa berbagi itu tidak boleh setengah-setengah serta tidak boleh pamrih dalam membantu orang lain.
Lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja, dari segi apapun membuatku juga merasa medioker. Tak begitu pintar, tak begitu cantik pokoknya biasa-biasa saja, tapi aku bahagia. Jika bahagia hanya diukur secara materi dunia saja, pasti setiap orang kurang Bahagia, bukan?
Aku merasa cukup dengan keluargaku dan diriku sekarang. Rasa bersyukur ini lah yang akan menghadirkan kebahagiaan yang tidak bisa dirasakan oleh semua orang. Itu juga salah satu didikan keluargaku, agar tidak mudah mengeluh. Namun, cukup di sini bukan lantas membuatku tidak bergerak. Malah karena bersyukur sudah diberi kecukupan dengan keadaan seperti ini, rasa ingin menolong, membantu, dan bermanfaat bagi yang lain sangat besar.
Seorang anak akan tau bagaimana ia ingin diperlakukan maka kelak ia akan berusaha untuk memperlakukan anaknya dan orang orang sekitarnya sebagaimana ia ingin diperlakukan. Begitupun aku, aku tidak ingin keras terhadap anak-anakku kelak dan berusaha untuk mengikuti alur kembang serta minat anakku kelak karena aku yakin pengalaman masa kecil menjadi golden memory bagi anak sampai dewasa.
Aku percaya bahwa semua orang memiliki inner child. Namun tidak semua menyadari dan menerimanya. Maka, aku rasa treatment orang tua pada si anak pada masa kecil haruslah tidak membuat seorang anak traumatik.
Inner child dalam diri seseorang bisa menimbulkan emosi yang kerap kali dislocation karena mampu men-trigger memori masa lalu yang kadang membuat orang merasa pada posisi yang sama pada saat pertama kali ia merasakan pengalaman itu.
Aku meyakini inner child pada anak anakku kelak haruslah happy. Dan ini pula yang tidak dipahami orang tuaku. Sehingga aku dan saudara-saudaraku tidak dekat dengan orang tua, jarang mengobrol dari hati ke hati. Setelah mengalami sendiri pengalaman sewaktu kecil kurang mengenakkan, aku jadi tau bagaimana aku akan memperlakukan anakku kelak karena aku tahu bagaimana aku ingin diperlakukan.
Keluarga memang bukan hanya tempat pulang, karena nyatanya keluarga sangat berperan penting bagi kehidupan seorang anak. Oleh karena itu, mulai dari sekarang, kita harus lebih terbuka, mengikuti zaman dan kondisi. Dengan begitu kelak kita bisa membina keluarga yang ideal dan harmonis walaupun mungkin tidak sehebat keluarga cemara, tapi setidaknya nyaman dan tentram.
Demi terciptanya generasi unggul dan berbudi luhur, maka sebaiknya dimulai dari kita sendiri, walaupun mungkin kita tidak lahir dari keluarga yang harmonis bukan berarti kita juga akan menjadikan keluarga kita kelak seperti keluarga kita sekarang. Banyak yang harus dipelajari karena sejatinya belajar itu sepanjang hidup, tidak berhenti ketika kita dewasa.
Membangun sebuah keluarga layaknya sedang membangun rumah. Jika ingin kokoh maka fondasinya harus kuat. Dasar – dasar yg diajarkan di keluarga akan tertancap di memori anak- anak hingga dewasa bahkan sampai tua, karena sakali lagi keluarga bukan hanya tempat pulang.
Pucukmera.ID – Sebagai media anak-anak muda belajar, berkreasi, dan membangun budaya literasi yang lebih kredibel, tentu Pucukmera tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Untuk itu, kami merasa perlu mengundang tuan dan puan serta sahabat sekalian dalam rangka men-support wadah anak muda ini.
Tuan dan puan serta sahabat sekalian dapat men-support kami melalui donasi yang bisa disalurkan ke rekening BNI 577319622 a.n Chusnus Tsuroyya. Untuk konfirmasi hubungi 085736060995 atau email sales@pucukmera.id