Didin Mujahidin
Redaktur Pucukmera.id
PUCUKMERA.ID – Suatu malam di bulan Juni, saya dan Lukman sepakat bertemu di angkringan dekat Rawamangun. Lukman seorang trainer alat berat, ia teman kampus saya di Jurusan Teknik Mesin.
Malam itu, Lukman berkata bahwa banyak teman-teman yang berhenti dari pekerjaannya di dunia pertambangan. “Arek-arek sing kerjo ndek tambang nek mulih nang omah, karo anake diceluk ‘Om’, lah pie mulihe kadang 3 wulan sepisan. Ditambah maneh pas bojone lahiran gak iso ngancani.” Ucap Lukman dengan menggebu.
Saya terdiam sejenak, membayangkan bagaimana perasaaan mereka meski hanya bisa menerka sebab belum menjadi orang tua. Cerita-cerita itu terus berlanjut, pilihan yang sulit selalu datang, kebimbangan antara menjadi tulang punggung keluarga dan peran sebagai orang tua.
Tak lama setelah pertemuan malam itu, tepat sore hari menjelang hari raya Idul Adha saya mendapat kabar dari Ibu mertua. “Mas Didin, ini besok adiknya harus ke rumah sakit.” Ucap Ibu di telepon. Saya membalas, “Oh, nggih Ibuk”. Lantas, Ibu menanyakan apakah saya bisa segera pulang atau tidak.
Belum sempat saya menjawab pertanyaan Ibu, nampaknya telepon beralih tangan. Diiringi isak tangis, garwo menjelaskan bahwa nanti malam atau besok pagi ia harus segera menjalani operasi untuk melahirkan karena suatu hal. Padahal, jika sesuai perkiraan dokter, hari kelahirannya masih 9 hari lagi. Mendengar kabar tersebut, tanpa banyak berpikir saya langsung berkata pada garwo bahwa akan segera pulang saat itu juga.
Setelah telepon ditutup, Adin, seorang teman yang bersama saya sore itu bertanya, “Pie, Nyuk?”. Saya coba menjelaskan semampunya dan ia langsung menyahut “Ndang bali, Nyuk. Ndang golek tiket bali.” Mendengar itu, tangan saya segera mencari tiket untuk pulang. Urutan pertama daftar pencarian adalah tiket kereta api. Sialnya, semua tiket hari itu sudah ludes terjual.
Di ujung harapan, saya ingat ada seorang teman yang pernah menggunakan travel dari Jakarta menuju ke Jawa Tengah. Lantas saya segera telepon untuk bertanya cara memesannya. Setelah tahu travelnya, saya segera menginstal aplikasinya. Beruntungnya, ada tiket yang masih tersedia meski sampai Solo saja. Tanpa berpikir panjang, segera saya ambil tiket dengan keberangkatan pukul setengah 12 malam dari Jakarta dan tiba di Solo pukul setengah tujuh pagi.
Hati saya agak tenang, setidaknya sudah ada harapan untuk pulang menemani proses kelahiran anak pertama. Saya segera berkemas dan bersiap untuk berangkat, sedangkan Adin pamit pulang sebelum pukul sembilan.
Setengah sebelas saya segera berangkat menuju titik jemput, sampai di sana tepat lima belas menit sebelum jadwal keberangkatan. Saya sesegera mungkin bertanya mana kendaraan yang akan saya tumpangi, pegawai travel memberi jawaban agar sabar menunggu dahulu.
Sampai pukul setengah satu, barulah travel tersebut berangkat. Di sepanjang malam saat perjalanan, mata saya tak henti mengamati jalanan dan terus bertanya sudah sampai manakah ini? Pertanyaan itu terus saya lontarkan, baik pada diri saya sendiri atau orang di kursi seberang.
Langit mulai kemerahan, bus menepi ke stasiun pengisian bahan bakar. Seketika, kondektur berteriak “Istirahat sebentar, silakan yang ingin ke kamar mandi.” Dan pintu bus dibuka. Saya lantas turun dari bus dan bertanya pada bapak berjaket hitam, “ini sudah sampai mana ya, Pak?”. “Masih di sekitar Cirebon, tapi sebentar lagi Brebes.” Ucapnya.
Tangan saya langsung mengeluarkan gawai, melihat waktu tempuh yang dibutuhkan untuk sampai di Solo. Ternyata masih butuh waktu 3-4 jam untuk sampai, artinya kemungkinan sampai di Solo sekitar pukul sembilan. Hal ini membuat saya tidak nyaman, sebab jauh dari perkiraan. Muncul kemungkinan tiket kereta yang saya beli saat di dalam bus tidak dapat digunakan karena jadwal keberangkatan sudah pasti terlewatkan.
Di Solo, bus berhenti di depan Solo Square dan saya melanjutkan perjalanan menuju terminal. Setibanya di terminal, saya jadi linglung. Saya masuk dan keluar dari beberapa bus di tempat keberangkatan sembari terus bertanya pada para kondektur manakan bus yang paling cepat sampai.
Saya tak menemukan jawaban yang memuaskan dari tiap bus yang ada. Akhirnya saya memutuskan menepi ke dalam terminal, mencari ruang agak tenang. Setelah agak tenang, segera saya bertanya pada salah satu agen bus. Ternyata terdapat banyak variasi rute yang tersedia. Ada yang menggunakan tol penuh hingga Surabaya, ada yang menggunakan sebagian tol sampai Ngawi saja, ada pula rute via Madiun.
Sesuai saran agen, saya segera naik bus yang turun dari Tol Ngawi, itulah bus yang bisa berhenti di Nganjuk. Sekitar pukul sepuluh, bus baru berangkat dan bertepatan dengan kabar jika saat ini garwo sedang menunggu hasil pemeriksaan setelah dua jam yang lalu, garwo tiba di rumah sakit. Tak lama kemudian, menyusul kabar jika operasi akan dimulai pukul dua belas.
Di dalam bus, saya harap-harap cemas. Jika lalu lintas lancar, mungkin saya bisa datang ke rumah sakit tepat waktu, namun jika tidak, maka hilang harapan.
Pukul dua belas tepat, bus yang saya tumpangi berhenti di Ngawi, tempat mereka menjamu penumpang. Semua penumpang turun menuju ruang makan, saya segera menuju mesin ATM. Saya masih berhutang pada kondektur sebab uang tunai saya kurang. Setelah itu, saya memilih duduk saja di ruang makan, tak ada rasa lapar di perut.
Rasanya, hati saya pecah mendengar kabar bahwa garwo sudah memasuki ruang operasi. Hilanglah harapan untuk menemani kelahiran anak pertama. Setengah jam kemudian, keluarga di rumah mengabarkan bahwa anak saya telah lahir dengan selamat, begitu pun ibunya. Tepat pukul 12.27 nduk Gyan lahir di bumi. Rasanya ingin marah, sebab saya tak di sana. Hati juga gundah gulana sebab momen yang begitu berharga terlewat begitu saja. Saya hanya bisa duduk dan diam di tengah perjuangan garwo melahirkan.
Belum tuntas merasakan kepedihan, kondektur memberi tanda untuk segera kembali ke bus dan melanjutkan perjalanan. Pukul satu bus mulai berjalan kembali, satu persatu tetes air mata tak terbendung lagi. Semakin deras air mata yang mengalir, semakin banyak mata para penumpang menuju saya. Saya hanya bisa diam tanpa berbicara dan mereka hanya melihat serta ragu tuk bertanya.
Akhirnya, bus sampai di Nganjuk pukul dua lebih lima belas. Adik garwo sudah menunggu di parkiran terminal, saya diantar ke rumah untuk berganti pakaian dan mandi. Setelahnya, saya menuju rumah sakit dan sampai di ruang pasien pukul tiga sore. Di sana terlihat senyum garwo yang mengharukan. Di sampingnya, terlihat bayi kami sedang tertidur.
Saya segera mendekat dan berterima kasih pada garwo serta meminta maaf padanya. Dari sini saya menyadari, bahwa waktu tak pernah bisa kembali dan berhenti. Momen yang sudah dinanti-nanti bisa hilang tanpa permisi.
Sejak saat itu, saya lebih menghargai waktu demi waktu bersama buah hati dan istri. Apalagi saat ini, buah hati sedang lucu-lucunya dan pertumbuhannya berjalan dengan begitu cepat. Rasanya, akan sangat merugi jika saya tidak berada di sampingnya untuk menemani proses tumbuh kembangnya. Suatu saat, memori itulah yang akan menjadi cerita indah di masa tua nanti. Kenangan yang dapat saya ceritakan ketika buah hati sudah beranjak dewasa, sebab ia baiknya tahu bagaimana masa balitanya. Nduk, ini bagian pertamanya.
Pucukmera.id – Sebagai media anak-anak muda belajar, berkreasi, dan membangun budaya literasi yang lebih kredibel, tentu Pucukmera tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Untuk itu, kami merasa perlu mengundang tuan dan puan serta sahabat sekalian dalam rangka men-support wadah anak muda ini.
Tuan dan puan serta sahabat sekalian dapat men-support kami melalui donasi yang bisa disalurkan ke rekening BNI 577319622 a.n Chusnus Tsuroyya. Untuk konfirmasi hubungi 085736060995 atau email sales@pucukmera.id.
7 Comments
Binance开户
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
Micheline
It’s great that yyou are getting iddas from this parzgraph
as well ass fro our dialogue mqde at this time.
Here iis myy webpage – xnxx
Terese
I’m gone to infrm myy little brother, thqt hee shouuld apso goo tto ssee this website onn regbular basos
to gett updated frrom hottes news.
Here is my webb blog: xxxme.net
Maricruz
Hi everyone, it’s mmy firrst pay a viisit at thiis website, and
post is truly fruitful in favor of me, keep upp posting such articles.
my web page :: mobxvideos.com/id/g8yggtjCAovN
Telegram下载
WPS官网下载WPS Office: 一站式办公服务平台: 新升级,无广告,AI办公更高效. 立即下载. 登录使用. WPS 365: 面向组织和企业的WPS 365: 一站式AI办公,生产力即刻起飞. 了解更多. 咨询,记忆体占用低,体积轻运行快. 将文字、表格、演示、PDF等融合为一个组件。
Telegram下载
HelloWord翻译Hello World聊天翻译助手专注于为出海企业提供高质量的即时聊天翻译服务,专业聊天翻译技术,极速稳定收发,全球畅游,使用邮箱免费注册登录体验,专业翻译技术团队开发,超数百家企业信赖,支持whatsapp Line Tinder Twitter Instagram Telegram Zalo Facebook Badoo Bumble Quora Linkedin googleVoice Crisp Hangouts TextNow VK等软件的实时聊天翻译,无限网页多开。支持facebook群发,whastsapp群发,googleVoice群发
Telegram下载
有道词典是由网易有道出品的全球首款基于搜索引擎技术的全能免费语言翻译软件。简介. 支持中文、英语、日语、韩语、法语、德语、俄语、西班牙语、葡萄牙语、藏语、西语等109种语言翻译。拍照翻译、语音翻译、对话翻译、在线翻译、离线翻译更顺畅。更多的翻译 https://www.youdaoo.com