Keangkuhan Moku

Lusa Indrawati
Seorang gadis pluviophile yang berdomisili di Lamongan


PUCUKMERA.ID — Saat musim kemarau, hutan-hutan mengalami kegundulan. Tanah mengering dan persediaan air menipis. Panas terik berkepanjangan membuat makhluk hidup kelimpungan. Karena akan datang  kemarau panjang, seluruh hewan di hutan berusaha mengumpulkan makanan .

***

“Wahai rakyatku, sebelum sumber pangan habis, mari kita kumpulkan makanan yang masih ada untuk persediaan. Selama kemarau panjang, kita tidak akan kelaparan,” titah raja semut kepada rakyatnya.

“Baik baginda!” jawab rakyat semut serempak.

Berbondong-bondong semut bergotong royong untuk  mengumpulkan makanan sedikit demi sedikit. Mereka bekerja sama dengan kompaknya, untuk mengumpulkan makanan agar tidak kelaparan selama kemarau menghadang. Sementara itu, saat semua semut sibuk mencari dan mengumpulkan makanan, seekor belalang dengan lihainya menari dan bernyanyi di atas dahan. Namanya Moku. Ia sering terbang dari dahan satu ke dahan lain hanya untuk menyanyi dan menari mengikuti irama angin. Saat ia hinggap di salah satu daun yang hampir layu, Moku mendapati semut-semut yang sedang bekerja untuk mengumpulkan makanan. Melihat itu, Moku mencibir dan berujar.

“Hei, apa yang kalian lakukan?” tanya Moku penasaran.

“Kami sedang mengumpulkan  makanan yang masih ada untuk persediaan selama musim kemarau,” jawab salah satu semut yang mendengar suara Moku.
“Hutan ini begitu luas. Aku lihat di sini masih banyak sumber makanan dan buah-buahan. Untuk apa kalian bekerja sekeras itu?” sanggah Moku.

“Maaf Moku kami hanya berusaha mengumpulkan makanan yang masih ada. Sebelum semua ini habis saat musim kemarau, ayo lekas kamu juga bergegas kumpulkan makanan!” tutur Semut dengan bijaksana.

“Aku punya mata. Aku masih bisa melihat. Di sini, banyak daun-daun segar dan buah-buahan. Aku bisa terbang dengan mudahnya untuk mencari makanan. Tidak seperti kalian,” cibir Moku dengan bangganya.

“Terserah kau saja, Moku. Aku sudah berusaha mengingatkanmu. Musim kemarau akan tiba sebentar lagi dan selama itu, kami akan berlindung dan makan dari hasil jerih payah kami sendiri,” tutur Semut lagi.

“Aku tidak peduli. Toh aku juga bisa terbang dengan mudah untuk mencari makanan. Lebih baik  ayo kita bersenang-senang. Mari menari dan bernyanyi bersamaku,” bujuk Moku dengan rayuannya.

“Sekali lagi maaf Moku kami tidak bisa melakukannya. Raja sudah memerintahkan kepada kami untuk mengumpulkan  makanan sebelum kemarau tiba,” jawab semut memberi penjelasan.
“Oke kalau begitu aku tidak memaksa. Masih banyak hewan di sini yang ingin menari dan menyanyi bersamaku,” jawab Moku geram.

Moku terbang ke sana kemari dengan perasaan kesal. Hal itu membuatnya lapar. Ia hinggap di satu daun dan berpindah ke daun lainnya untuk makan sampai kenyang. Perasaan senang dan bangga meliputinya. Ia bangga memiliki sayap untuk bisa terbang . Ia juga senang karena perutnya kini telah kenyang. Sepanjang perjalanan, ia terus bernyanyi dan menari tanpa memikirkan persiapan bagaimana jika musim kemarau nanti datang.

***
Hari demi hari berlalu, musim kemarau pun datang. Panas begitu menyengat hingga terasa membakar. Seiring waktu, daun-daun pun layu dan berguguran. Buah-buah mengering dan air sungai mulai surut. Semua hewan berlindung di tempat yang sudah mereka siapkan. Kecuali Moku, ia hanya terbang ke sana kemari mencari makanan. Moku mulai kelelahan karena panas membakar tubuhnya. Sayapnya kini terasa  lemas. Moku berusaha terbang lebih jauh lagi untuk mencari makanan. Nahas,di tengah perjalanan kecepatan terbangnya tiba-tiba melambat. Matanya kehilangan arah. Seketika itu juga, Moku jatuh ke bawah.


Pucukmera.id – Sebagai media anak-anak muda belajar, berkreasi, dan membangun budaya literasi yang lebih kredibel, tentu Pucukmera tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Untuk itu, kami merasa perlu mengundang tuan dan puan serta sahabat sekalian dalam rangka men-support wadah anak muda ini.

Tuan dan puan serta sahabat sekalian dapat men-support kami melalui donasi yang bisa disalurkan ke rekening BNI 577319622 a.n Chusnus Tsuroyya. Untuk konfirmasi hubungi 085736060995 atau email sales@pucukmera.id.

What's your reaction?
1Suka2Banget
Show CommentsClose Comments

Leave a comment