Di Tengah Ramai Jalanan Ibu Kota

Lala Taprisa Paksi


Di tengah ramai jalanan ibu kota, aku menemukanku.
Berjalan seorang diri, menikmati hiruk pikuk dengan dua kaki.
Juga, dengan bekas iringan genggam tangan yang perlahan memudar.

Di tengah ramai jalanan ibu kota, bayang dua kaki di sebelah masih mengikuti.
Bentuknya, ribuan pikiran dan pertanyaan akan apa yang terjadi pada kami.

Dahulu ia terlalu cepat mencari titik
Padahal pelangiku saja belum usai aku nikmati.
Mendung dan hujan dipaksanya lekas menghampiri.
Hingga payungku hanya terisi aku seorang diri.
Menegaskan bahwa kita bukan sepasang lagi.

Di ujung sana, ada aku yang bukan aku, melainkan dia.
Dia  yang punya pikiran sama.
Meratapi banyak pertanyaan tidak pasti, mencoba merutuki diri.
Menyesali sikap dan langkah yang diajukan sendiri.

Sering mengaduh, bimbang.
Memulai  membuka kesempatan lagi,
meski semua sudah berakhir di sini, jauh-jauh hari
Atau, membalik diri.
Untuk tetap pergi.

Di tengah ramai jalanan ibu kota, aku tak lagi menemukan kami.
Hanya tersisa dua bayang menyapa, yang terbatas kaca berbingkai.

Di tengah ramai jalanan ibu kota.
Tak ada lagi pundak yang saling bersandar.
Tak ada  lagi rumah, untuk tubuh yang ingin pulang merebah.


Pucukmera.ID – Sebagai media anak-anak muda belajar, berkreasi, dan membangun budaya literasi yang lebih kredibel, tentu Pucukmera tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Untuk itu, kami merasa perlu mengundang tuan dan puan serta sahabat sekalian dalam rangka men-support wadah anak muda ini.

Tuan dan puan serta sahabat sekalian dapat men-support kami melalui donasi yang bisa disalurkan ke rekening BNI 577319622 a.n Chusnus Tsuroyya. Untuk konfirmasi hubungi 085736060995 atau email sales@pucukmera.id.

What's your reaction?
0Suka0Banget
Show CommentsClose Comments

Leave a comment