Tak lupa ia bawa saat hendak pergi menjemput rejeki dari sang ilahi, berangkat pagi mulai pukul 06.00 sampai waktu yang tak bisa ditentukan. Bergelut dengan panas dinginnya cuaca saat diperjalanan tak membuat ia mengeluh sedikit pun demi mempertahankan dapur agar mengepul tiap pagi serta untuk asupan gizi si kecil .
Para driver tangguh ini berasal banyak dari kalangan. Mulai dari mahasiswa ,bapak bapak anak 5, sampai orang sepuh pun juga ikut andil dalam profesi tersebut. Dalam kesehariannya mereka pun sebenarnya memili pekerjaan lain, diantaranya karyawan kantoran, di bank, rumah sakit, dan lain sebagainya. Motivasi mereka pun beragam ada yang mengisi waktu luang (kebanyakan mahasiswa tahap akhir) ada juga yang mencari tambahan uang jajan anak , bahkan ada juga yang memang motivasinya benar-benar untuk menghidupi keluarga dirumah karena memang itu saja pekerjaan yang mereka geluti saat ini. Melihat keadaan ini sangat bersyukur sekali para masyarakat di Indonesia akan hadirnya trobosan pekerjaan baru yakni menjadi driver online. Seakan mendapat durian runtuh mereka berbondong bondong mendaftarkan diri ke kantor cabang yang ada di daerah mereka masing-masing demi mendapatkan pekerjaan yang fleksibel dan bergaji besar.
Pada layanan ojek online ini bukan hanya melayani antar jemput saja, tapi banyak macamnya. Salah satunya food delivery (pesan antar makanan) yang kini sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Dengan 1 kali klik saja makanan sudah di antar oleh para driver tersebut, enak banget ya? Pasti lah segalanya dipermudah oleh adanya mereka ini jadi kita tidak susah untuk pergi ke restoran, antri, belum lagi kalau pas hujan sangat membosankan sekali. Akan tetapi dengan layanan satu ini cukup dengan pesan di aplikasi semua akan terlayani dengan baik.
Bicara soal gaji, berapa sih sebenarnya gaji para driver online ini? Salah satu driver yang juga seorang mahasiswa pernah memberi tahu berapa yang ia dapatkan selama seminggu ia Onbid secara rutin. Gaji yang ia peroleh dari bonus dan promo yakni sebesar Rp1.000.000,- itu pun belum yang ia terima secara cash dari penumpang, sangat wow bukan? Melebihi gaji dari pekerja pada umumnya, jika kita hitung Rp 1.000.000 dikali 4 minggu mereka para driver bisa mendapatkan Rp4.000.000. Namun itupun masih kotor jika dikurangi biaya service motor, makan dan rokoknya, kurang lebih 3 jutaan mereka terima secara bersih jika rutin Onbid.
Dari gaji sebesar itu, apakah kehidupan seorang driver itu enak dan mewah? Oh tidak, justru dibalik gaji besar itu tersirat perjuangan yang ekstra dari para driver. Mulai bangun pagi dan mempersiapkan segala perlengkapannya, keliling sana sini, tapi juga ada yang berdiam di tempat yang dirasa banyak pelanggan dengan memperhatikan radar di aplikasi mereka. Jika merah menyala tandanya banyak penumpang, jika kuning jarang , apalagi jika berwarna hijau maka disitu disinyalir tidak ada penumpang sama sekali. Bukan hanya itu saja para driver tangguh ini juga rela melayani setulus hati demi menyenangkan hati penumpang dan mendapatkan bintang 5. Sebab perolehan bintang pada driver sangat mempengaruhi penghasilan mereka, semakin sering penumpang memberi bintang 5 semakin besar pula bonus yang diberikan. Jika sebaliknya maka suspend lah yang akan diterima oleh para driver ini.
Banyak sekali rintangan yang di hadapi para driver, mulai dari berhadapan dengan customer yang beranekaragam sifat dan sikapnya, sebagai driver diharuskan berpenampilan yang rapi dan safety serta ramah terhadap customer karena itu nilai plus nya. Juga tak sedikit dari mereka merelakan istirahat dirumah bersama anak istri dengan istirahat di pinggiran toko, jok sepeda , atau bahkan beralaskan kardus demi mengais rezeki-Nya. Bukan hanya antar jemput saja mereka pun juga melayani pesan antar makanan yang juga di mana para driver ini terkadang mendapatkan order fiktif yang sampai merugikan beratus ratus ribu, tapi meski begitu mereka tetap tabah dan menganggap ini hanya cobaan kecil dari sekian banyak ujian yang diberikan oleh-Nya.
Dari sekian banyak cobaan dan tantangan ada satu yang paling menjadi makanan sehari hari bagi para driver , yakni jika sudah berhadapan dengan ojek konvensional. Entah mengapa mereka belum bisa menerima kehadiran para ojek online ini, padahal jika dilihat dari tarif sangat jauh sekali antara opang dan OJOL (Ojek Online). Mereka para driver online harus pintar pintar mencari celah pos pos mereka lengah sedikit, maka habis sudah. Ada yang dipalak ada juga yang di pukuli , menyedihkan sekali para pejuang pejuang ini seakan-akan kembali ke zaman primitif lagi dan bersaing ketat dalam mengais rezeki.
Jika kita berbicara Ojek Online maka tak ada habisnya , mulai dari susah senang mereka tetap lakukan demi kehidupan yang lebih baik. Salut sekali pada mereka yang hanya bermodalkan seragam bisa menjadi saudara , yang semula tak kenal menjadi akrab, jika saat berpapasan dijalan saling menyapa satu sama lain dan sudah secara otomatis tergabung dalam satu keluarga ojek online Indonesia. Dengan slogan khas mereka “salam satu aspal” menjadi penghubung persaudaraan antar sesama ojek online. Persahabatan mereka erat sekali kompak dalam melakukan banyak hal hal positif, salah satu yang pernah menjadi topik di media yakni seorang driver menjadi penolong pertama kecelakaan, pengatur lalu lintas, menolong orang tua yang hendak menyebrang jalan, memberikan jalan bagi ambulan yang membawa pasien menuju rumah sakit, yang baru baru ini komunitas ojek online di suatu daerah menggalakan aksi solidaritas membantu anak kecil yang di serang dengan batu oleh orang tak dikenal sehingga wajah anak itu hampir hancur. Mereka membangun jaringan solidaritas untuk membantu meringankan biaya operasi anak kecil itu yang bisa dibilang tidak murah yakni 50 juta, dan banyak lagi kebaikan kebaikan yang dilakukan oleh para pejuang ojek online ini. Tak heran jika kita melihat jaket kebesaran mereka ada semacam pin atau lencana, itu bukan mainan yang seharga kacang polong melainkan sebuah penghargaan dari pihak kepolisian setempat atau pihak terkait yang merasa terbantu dengan adanya mereka sehingga bisa menumbuhkan kesadaran sosial bagi masyarakat luas.
Oleh : Aby Priyo Utomo
Illustrator : Didin Mujahidin