Pamflet ini hanya pemanis belaka, bila ada kesamaan tokoh atau tempat ya maap

Seperti kafein dalam kopi, bukan agama sebagai candu namun permainan adalah candu bagi semua kalangan, mulai dari anak-anak sampai yang rambutnya telqh memutih dan kulit telah keriput pun juga terut bermain, tak khayal mereka sibuk sana sini upgrade hp baru, beli paketan yang sudah mendukung jaringan 4G kadang ngutang dulu atau menjadi “wifi hunter” di warung kopi demi permainan tersebut, fenomena warung kopi dan kafe menjadi tempat handalan para kaula muda zaman now untuk memenuhi hasrat nongkrong berjam-jam dengan kepala menunduk kebawah menatap layar smartphone serta gerakan khas jari jemari mereka yang berputar sana sini untuk mengatur pergerakan Hero dalam permainan tersebut, tak lupa pula teriakan “maju, serang lord” rasanya tak afdol jika tidak melakukan teriakan bernada rasis dan umpatan saat melakukan permainan tersebut.

Seketika geli dan risih saat mendengarkan teriakan atas luapan emosi yang meledak-ledak dari mereka, para pelaku permainan tak jarang adu mulut antar sesama pemain, bahkan adu fisik karena merasa salah satu anggota dari tim tersebut Noob (lemah dalam permainan dan memicu kekalahan) atau sengaja AFK (away from keyboard) hingga timbul kekacauan dalam permainan dan merugikan banyak pihak. Dalam permainan tersebut para player mengejar Rank atau peringkat mulai dari dasar yakni Warrior dan paling tinggi yaitu Mythic. Lebih menarik peringkat permainan mungkin ya dari peringkat di sekolah.

Bagi sebagian orang yg kontra dengan sebuah game seketika langsung terbesit dalam fikiran, merasa aneh dan kikuk melihat orang bertengkar hanya karena game, disisi lain hal tersebut juga mengunci titik fokus kita dalam waktu yang lama dan  berimbas pada kekacauan permainan, oleh karenanya ‘khusyuk dan tumakninah’ dalam memainkan game tersebut sering kita saksikan, mungkin kata yg tepat adalah “senggol bacok” saat terganggu sedikit saja pasti mereka akan marah terkadang melontarkan kata rasis kepada siapa yang mengganggu.

Perilaku tersebut seakan-akan menjadi sebuah kebiasaan yang negatif yang patut di hindari. Sikap antipati, antisosial, egosentrisme, tidak mempedulikan dirinya sendiri (dalam kasus lainnya ada yang sampai meninggal akibat bermain game berjam-jam), meninggalkan tugas sekolah atau kuliah, bahkan lebih parahnya ibadah pun juga ditinggalkan, sangat parah bukan? Para pelaku permainan tersebut secara perlahan ternina bobokan dan terbius oleh fatamorgana yang berwujud game.

Eeits jangan langsung menghujat yaa, apalagi dengan kata-kata kotor yang perlu di pel dulu itu. Dibalik sisi negatif dari permainan tersebut terselip hal baik saat kita bijak dalam menggunakannya, salah satunya yakni sebagai mesin penghasil uang. Perusahaan game satu ini memang banyak sekali melahirkan gamer profesional yang sudah bersaing di tingkat internasional. Sebut saja Jess no Limit seorang remaja asal Indonesia yang memang dari kecil ini suka game tak disangka pada umur yang bisa dibilang masih remaja dia sudah meraup pundi pundi uang hanya bermain game saja, dia di nobatkan menjadi pemain 1 top global season 6 Mobile Legend berasal dari tim Evos Indonesia, dari kemahirannya menguasai permainan tersebut Jess mampu meraup jutaan hingga milyaran berkat kejuaraan yang diikuti, bayaran dari sponsorship, dari perusahaan game sendiri dan juga ia memiliki channel youtube yang saat ini subscribe nya mencapai 2 juta lebih, bisa di bayangkan berapa penghasilannya hanya dari hobi ngegame tersebut mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Dunia punya dua sisi, bagai hitam dan putih serta aku dan kamu yang akan bersatu. Jika kita memanfaatkan sesuatu dengan baik, saat musim berbuah akanmemetik hasilnya  baik pula, jadilah gamers yang bijak, bijak terhadap lawan, kawan maupun lingkungan serta diri sendiri, nggame boleh lalai dalam tugas dan ibadah jangan. Ingat hidup seolah hanya mampir minum saja didunia. Yhaa~ selamat berjuag menjadi pemuda yang bijak ya. 

Oleh : Aby Priyo Utomo
Editor: Didin
Ilustrator : Ifan