Lalik Kongkar Kau Pamit Rinduku tak tersampaikan. Ternyata sudah ada yang menahan. Di antara senja, kucoba mengikhlaskan. Namun hati berontak tak karuan. Di balik senyummu kau menyapa. Bertanda untuk pamit, tak lagi ada. Sahutanku hanya tertawa. Karena kuanggap kau hanya bercanda. Sekejap kau mengulang pernyataan. Bahwa kita tak bisa lagi dipersatukan. Melalui hati dan pikiran. Sebab kita sudah tak…
Ulung Hananto Erasotyo Dua dan nol. Sebuah rangkaian angka kembar di tahun ini. Penuh makna katanya. Namun, semua itu entah kebetulan atau memang sebuah keunikan. Dua dan nol. Kolaborasi tanggal unik yang mungkin berarti untukku dan dirimu. Atau mungkin bisa jadi biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Dua dan nol. Sebuah angka yang menyakitan dunia. Pandemi tak kunjung usai. Penuh…
Aku mencintaimu, lebih dari embun turun ke atas daun, yang bahasanya basah dan inginnya tetap dingin.
Dan, setelah semua kemarahan ini berlalu. Izinkan saya berjanji: saya akan tertidur dengan matamu yang penuh kupu-kupu.
Sebab, betapa pun kehilangan ialah saudara kembar kesedihan. Namun, bukankah bisik nurani kita pernah saling menyenangkan?
Langkah takkan berhenti seraya membawa pergi derita. Suatu saat nanti derita takkan ada lagi dalam cerita.
Kali ini aku benar-benar dipaksa optimis. Dengan segala kecewa yang kutelan dari berbagai macam janji; baik yang terucap, maupun yang tertulis,
Tak usah berpeluh demi menyenangkan setiap insan. Karena kekalahan dimulai saat jiwamu tak tenang.