“Raa.. itu si Wono kakinya berdarah” “Ha, kenapa?” “Ngga tau habis nyangkul jadi kaya gitu kakinya” “Sekarang Wononya di mana?” “Tuh, di jembatan” Sita, sang psikolog kampus memberikan kabar itu padaku. Lagi-lagi Wono mahasiswa dari pucuk kandang alias peternakan kembali berulah. Kemarin lusa tangan kanannya kena timpukan palu, kemarin banget kaki kirinya luka, hari ini kaki kanannya terkena kayu, lalu besok apa…
