Gadis itu menyadari bahwa memang di tempat itu takdir memilihnya untuk dilahirkan dari pasangan yang ternyata tak sejalan.
Semua hewan berlindung di tempat yang sudah mereka siapkan. Kecuali Moku, ia hanya terbang ke sana kemari mencari makanan.
Paimo melanjutkan dengan serius, “Mendukung legalisasi ganja dengan membeli kaos campaign sebuah komunitas atau dengan menonton persidangan Mahkamah Konstitusi itu omong kosong.”
Ia terkejut setelah berhasil membaca ciri-ciri tubuh dan wajah sang lelaki sebagai seorang berandal yang dahulu menggilainya. Seorang lelaki yang ia tolak cintanya, yang akhirnya jadi buta hati dan tega memerkosanya.
Memikirkan keadaan yang ada sekarang, benar-benar membuatnya ketakutan. Memang kematian akan hadir bagi mereka yang hidup, tapi kehilangan adalah hal yang paling memuakkan.
“Kebenaran memang tak pernah diberi ruang di negeri ini.” ujarnya dalam hati.
Jelas sekali mentalnya roboh setelah sisa kain dari baju milik anaknya ditemukan terkoyak di pinggir pantai. Tidak hanya baju milik putranya, batin Najo ikut terkoyak juga. Tiada henti ia memeluk robekan kain itu. Menciuminya bak seorang bayi yang baru diturunkan malaikat dari surga.
Terdengar desas-desus, resep masakan lezat Oe Kanaf berasal dari sebuah kitab bertajuk Mustika Rasa. Prana sendiri menyadari kitab itu selalu ada di dekat Oe Kanaf saat pertemuan memasak berlangsung.