Catatan Harian Fizi: Kuda Bermata Tiga dan Bocah yang Dipukuli di Perempatan Jalan

PUCUKMERA – Suatu ketika aku bermimpi dalam mimpiku itu aku bertemu dengan dua orang anak kembar yang masih sangat muda, mungkin sekitar 12 tahun umurnya, mereka berdua memiliki wajah yang imut dan lucu. Dalam mimpiku itu aku melihat mereka berdua sedang berjalan beriringan bagai bambu di belah dua, ia mengenakan seragam sekolah dengan atasan putih dan bawahan biru, ya mereka sepertinya siswa SMP.

Entah kenapa dalam mimpiku itu aku menaiki sebuah kuda bermata tiga namun memiliki dua sayap kecil di bagian pantatnya. Langit saat itu berwarna oranye seperti senja namun hawanya terasa dingin seperti dinginnya subuh. Aku terus mengikuti kedua bocah itu dengan menaiki kuda bermata tigaku.
“Duarr..!” bunyi apa itu, aku terkaget-kaget hingga aku terbangun dari mimpi anehkku. Aku melihat jam dinding sedang menunjukan pukul 3 pagi, entah aku mencari sumber suara itu namun sepertinya tidak ada sesuatu hal yang aneh terjadi di sekelilingku. Aku bingung, suara apa itu tadi ? aku menduga suara itu seprti suara ledakan meriam yang tepat meledak di sebelah telingaku. Saat itu aku melamun, menghadap langit-langit dan tidak memikirkan apa-apa.  Aku menutup mataku dan tiba-tiba saat aku kembali membuka mataku, aku kembali berada di atas kuda. Sepertinya aku tertidur kembali dan mimpi ini berlanjut, entah mengapa aku bisa sadar kallau aku sedang bermimpi.

Tiba-tiba aku terbelalak melihat pemandangan di depanku, salah satu bocah kembar yang aku lihat tadi tampak babak belur, dengan baju yang compang-camping, kotor, dan bau. Aku menghampirinya dengan kuda bermata tigaku, aku turun dari kudaku dan menanyakan ada apa gerangan yang terjadi dengan bocah itu.

“Kamu kenapa ? kok bisa sampai seperti ini” dia hanya tertunduk menangis tersedu-sedu, aku menanyainya dengan pertanyaan yang sama namun seakan ia tidak mendengar apa yang aku katakan, apakah dia tuli apakah dia bisu ? aku kemdian bermaksud untuk menepuk pundaknya dengan tanganku, namun yang terjadi, tanganku justru masuk ke dalam tubuhnya, seakan tanganku hanya sebuah hologram yang tidak memiliki wujud fisik. Aku bingung sangat bingung atas apa yang terjadi aku kembali menaiki kudaku dan kembali melanjutkan perjalanan yang entah aku sendiri tidak tahu akan menuju ke mana.

“Tahukah engkau kenapa bocah kecil tadi menangis tersedu-sedu ?” tiba-tiba kuda bersayap aneh ini berbicara kepadaku. “Kau sudah mengetahui jawabannya. Dasar kuda bodoh !” Aku memaki kudaku. “Beberapa saat yang lalu bocah itu dipukuli, diinjak-injak dimaki-maki, dan dilempari kotoran oleh orang-orang, di antara mereka ada orang dewasa, namun paling banyak adalah anak-anak muda.” Kata kuda bermata tigaku.

“Apa gerangan yang dilakukan bocah kecil ini hingga ia diperlakukan seperti ini oleh orang-orang ?”
“Mereka tidak suka dengan perilaku bocah ini, pasalnya bocah ini menipu banyak anak-anak gadis ribuan bahkan ratusan ribu hanya untuk bertemu dan berfoto dengannya.”

Tiba-tiba tak terasa aku sampai di sebuah gedung yang sangat megah dan kokoh, di depan gedung itu aku melihat sosok yang nampak tak asing.

“Bukankah itu bocah kecil yang menangis tadi ?”
“Bukan ! itu adalah kembaran bocah kecil itu.”

Bocah itu nampak dikelilingi oleh orang-orang mulai dari tua hingga muda, ia tampak sedang berdiri di atas sebuah mimbar dan ia mengatakan banyak hal yang nampak dari raut wajah dan gerak bibirnya, orang-orang itu sepertinya sangat memperhatikan dengan seksama bocah yang satu ini.

“Kau tahu bocah ini memiliki nasib yang berbeda dengan kembarannya tadi, orang-orang yang berada di depannya itu sempat ingin memukuli dan mencaci-maki bocah itu, tapi mereka menahan diri dan berusaha untuk mengklarifikasi seputar kasus yang beredar di internet kepadanya, akhirnya mereka tahu apa yang lebih bijak dilakukan dengan mengedepankan akal sehat daripada amarah, akhirnya bocah itu mendapat banyak nasehat dari orang-orang dan hingga saat ini dia beridiri di atas mimbar itu dan berbalas budi kepada orang-orang itu dengan memberi motivasi kepada mereka.”

“Siapa nama kedua bocah itu wahai kuda bermata tiga ?”
“Mereka berdua bernama Bowo.”

[ifan]

What's your reaction?
0Suka0Banget
Show CommentsClose Comments

Leave a comment