Obsesi jadi PNS


Romiz Alam, sebagai PNS (pencari nafkah serabutan)


Sepanjang pengamatan saya dengan nominal gaji yang semakin aduhai, profesi PNS menjadi primadona di kalangan milenial. Banyak freshgraduate yang rela matian-matian belajar, ikut bimbel dan lain sebagaianya demi mewujudkan obsesinya sebagai PNS. Mengapa nominal gaji? karena pada tabiatnya manusia ingin bertahan hidup dengan rasa aman. Rangkaian ini sesuai dengan Teori Kebutuhan Abraham Maslow, menurut Maslow kebutuhan manusia itu bertingkat dan hal tersebut salah satu yang membedakan manusia dengan makhluk lain.

Oke, mari kita bahas secara singkat hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow, di tahap paling rendah manusia hanya butuh hal-hal yang menyenangkan fisiknya seperti kebutuhan seksual secara rutin, makan minum, tampil cantik dengan make up atau tampil ganteng dengan pakaian branded. Dalam tahap ini saya katakan manusia masih setara dengan hewan, karena yang jadi prioritasnya hanya sebatas fisik. Naik lagi ke tingkat yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman, setelah dirasa cukup dengan kebutuhan fisik, secara naluri manusia ingin hidup aman. Aman dalam artian mendapat penghasilan tetap, aman dengan rumah yang layak dll.

Jadi, fokus pembahasan bahwa keinginan seseorang untuk menjadi PNS entah apapun motifnya, karena naluri manusia ingin hidup secara aman dan terjamin. Sebelum lebih dalam lagi, alangkah baiknya kita selesaikan teori kebutuhan Maslow dulu. Tahap yang ketiga yaitu kebutuhan ingin mendapat kasih sayang. Hal ini bisa dibuktikan dengan kebanyak orang yang udah diterima PNS cenderung ingin segera menikah. Budaya kita bahwa belum dikatakan sukses kalau belum jadi PNS dan menikah, duuuh. Tapi, menurut saya pribadi pikiran-pikiran seperti itu sungguh terbelakang. Mental-mental kolonial bersifat duniawai semata.

Naik lagi ke tahap selanjutnya yaitu rasa ingin dihargai dan terakhir aktualisasi diri. Di tahap akhir teori Kebutuhan Maslow manusia ingin mengaktualisasikan diri, salah satunya yaitu dengan berorganisasi. Maka dari itu bisa diperhatikan bahwa doi yang aktif berorganisasi pasti sudah selesai dengan pribadinya.

Sekarang pertanyaannya, siapa si Abraham Maslow? kok bisa membuat teori seperti itu?. Menurut sumber yang saya baca beliau adalah seorang profesor psikologi di salah satu universitas di Amerika. Ada hal menarik dari teori tersebut bahwa di akhir hayatnya, Maslow menambahkan satu lagi kebutuhan yaitu kebutuhan transedental atau mengenai kedekatan dengan Tuhan. Boleh setuju atau tidak, sebuah teori pasti sudah teruji secara ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan. Bisa dikatakan entah kapan waktunya manusia pasti membutuhkan dzat yang menciptakannya. Jadi sudah semestinya orang yang ingin beragama dengan baik bukan dikatakan radikal, melainkan kebutuhan dan naluriah.

Kembali lagi ke bahasan awal mengapa saya kaitkan dengan teori Kebutuhan Maslow, hal ini berkaitan dengan tujuan seseorang menjadi PNS. Sejauh yang saya ketahui obsesi seseorang jadi PNS hanya sebatas perkara duniawi seperti ingin penghasilan tetap, kejelasan di hari tua dan ingin jadi menantu idaman. Alhasil banyak kawan-kawan kita yang baru keterima jadi PNS dikit-dikit upload di medsos dengan caption cerita lika-liku sebelum jadi PNS alias honorer. Sikap-sikap yang demikian itu menurut saya mengindikasikan mental kaum menengah ke bawah. Memang begitu fenomena di negara yang mayoritas muslim, saat ada rekrutmen CPNS semua menyambut dengan persiapan matang, semua daya dan tenaga dikerahkan demi menjadi abdi negara.

Berbanding terbalik saat sepuluh hari terakhir bulan ramadhan yang sudah dijanjikan Allah terdapat malam lailatul qadar dengan pahala setara dengan beribadah selama delapan puluh tahun, tapi banyak manusia yang acuh. Kedua waktu tersebut sama-sama menawarkan kejelasan di kehidupan manusia, namun bedanya PNS menjamin di kehidupan dunia dan malam lailatul qadar menjamin kehidupan akhirat.

Kita lebih berharap rejeki dari pemerintah atau rejeki dari Sang Khaliq. Sudah saatnya pikiran kita lebih terbuka terhadap kehidupan, bahwa PNS bukan satu-satunya jalan biar hidup mapan. Jika ingin jadi PNS hanya sebatas duniawi, coba restorasi pikiran anda karena sepengetahuan saya manusia hidup bukan disuruh kerja cari duit habis itu mati. Dalam teori Kebutuhan Maslow kita bisa melompat langsung ke tahap dekat Tuhan dengan cara-cara yang simpel terlebih dulu yaitu mempraktikkan iman kepada Allah yang berarti yakin dan pasrah bahwa Allah menjamin segala yang ada di kehidupan ini. Jadi, apapun profesi kita jangan lupa berbagi agar berguna dan tidak menjadi pendusta agama.

What's your reaction?
0Suka0Banget
Show CommentsClose Comments

Leave a comment